Liputan6.com, Ukraina - Investigasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 harus mengalami hambatan. Kendala itu datang akibat ketegangan yang berlangsung antara kelompok pro Rusia dan Pemerintah Ukraina.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (20/7/2014), lokasi tempat jatuhnya pesawat hingga kini belum bisa dikunjungi oleh tim penyelidikan dari Ukraina. Kelompok pro Rusia masih berjaga-jaga di lokasi jatuhnya MH17. Mereka hanya memperbolehkan delegasi internasional melihat-lihat dalam pengawasan mereka.
Pemerintah Ukraina mengklaim, sejauh ini kelompok pro Rusia telah memindahkan sekitar 30 jenazah dari lokasi kejadian. Sementara Rusia tidak memperbolehkan Ukraina atau delegasi internasional manapun untuk membawa jenazah keluar dari wilayah mereka.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman menegaskan selain penyelidikan yang harus dilakukan, tim pemerintah juga mendesak masuk ke lokasi kejadian agar bisa membawa jenazah untuk kemudian dipulangkan ke negara asal korban. Malaysia Airlines MH17 jatuh Kamis, 17 Juli lalu, diperbatasan Ukraina dan Rusia. Dari 295 penumpang dan awak pesawat, 12 di antaranya warga negara Indonesia. (Sun)
Baca juga:
Pemerintah Malaysia Bersikukuh MH17 Lewati Jalur Aman
Advertisement
Putin Ditekan Barat untuk Memberi Akses ke Lokasi Jatuhnya MH17