Sukses

Sosok Guru TK Bali yang Jadi Korban Tragedi Pesawat MH17

Karangan bunga berjejer di depan TK Hooray Kids Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Denpasar - TK Hooray Kids di Denpasar, Bali berduka. Di depan TK elite tersebut terpampang foto seorang guru berkebangsaan Belanda, Arnould Huizen beserta anak dan putrinya yang masih balita. Foto itu dipajang di antara karangan bunga yang berjejer. Suasana duka tampak di TK tersebut.

Arnould beserta keluarga menjadi korban tragedi pesawat Maskapai Malaysia Airlines MH17 yang jatuh ditembak di perbatasan Rusia-Ukraina. Dia tercatat sebagai guru bahasa Inggris di TK Hooray Kids yang beralamat di Jalan Teuku Umar Barat, Denpasar.

Menurut Yulia Pratiwi, pengurus yayasan TK Hooray Kids, Arnould mengajar bahasa Inggris di TK elite tersebut sejak 2 tahun lalu. "Dia sudah 2 tahun mengajar di sini," ujar Yulia di Denpasar, Minggu (20/7/2014).

Dia menjelaskan, sebelum peristiwa itu, Arnould mengajukan cuti untuk pulang ke Amsterdam bersama anak dan istrinya. "Selain berlibur, dia juga hendak mengurus dokumen putrinya yang baru berusia 2 tahun," tuturnya.

Namun hingga masa tahun ajaran baru, 2014-2015, kegiatan belajar mengajar sekolah akan dimulai, Arnould tak kunjung kembali ke sekolah. Pihak sekolah merasa kehilangan sosok guru terbaik tersebut.

"Dia tidak kembali lagi ke sekolah. Kepergiannya ke Amsterdam untuk selamanya. Kami merasa amat kehilangan guru terbaik di sekolah ini," tutur Yulia.

Yulia melanjutkan, pihak sekolah telah mengumumkan kepada orangtua murid perihal musibah yang dialami Arnould. Rencananya, para orangtua dan siswa akan menggelar upacara sederhana untuk mengenang jasa almarhum Arnould.

Pesawat MH17 jatuh setelah ditembak rudal di wilayah udara Ukraina, tepatnya di dekat Desa Grabovo, Donetsk, pada Kamis 17 Juli 2014 siang. Boeing 777 yang mengangkut 298 orang itu kemudian dilaporkan meledak dan hancur. Saat ini aparat terkait tengah menyelidiki siapa pelaku penembak rudal ke pesawat.