Sukses

Separatis Pro-Rusia Mabuk Pindahkan Jasad Korban MH17 Picu Kritik

"Sejumlah separatis yang mabuk menimbun jasad korban ke dalam truk dengan cara yang kasar ... mencampur bukti yang ada di lokasi..."

Liputan6.com, Washington - Perlakuan separatis pro-Rusia di Ukraina terhadap korban tragedi Malaysia Airlines (MAS) MH17 memicu kritikan tajam dan kemarahan publik. Salah satunya bahwa ada sejumlah separatis yang mabuk memindahkan jasad korban dengan cara tidak layak.

Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai menuturkan, tim internasional telah berada di Kiev namun tidak bisa memasuki lokasi kejadian. Dalam penyataannya, Menteri Liow menyampaikan kekhawatiran tim di lokasi bahwa 'keutuhan' TKP telah dinodai.

Dalam wawancara dengan wartawan CNN, Candy Crowley seperti dikutip Liputan6.com, Senin (21/7/2014), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menyebutkan adanya perlakuan tidak layak terhadap jasad para korban yang ada di lokasi kejadian.

"Sejumlah separatis yang mabuk menimbun jasad korban ke dalam truk dengan cara yang kasar...mencampur bukti yang ada di lokasi," ujar Menlu Kerry.

Kepada tayangan NBC, Meet The Press, Menlu Kerry menyuarakan kekhawatiran adanya rekayasa dan penyembunyian bukti di lokasi kejadian. "Terjadi penumpukan bukti-bukti kecelakaan yang luar biasa," tuturnya.

Rusia dianggap oleh banyak pihak sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam tragedi MH17. Rusia pun diminta untuk membantu menangani dan mencegah tindakan tidak pantas terhadap jasad korban maupun terhadap barang-barang yang ada di lokasi kejadian.

Muncul juga kekhawatiran bahwa jasad para korban diambil oleh para pencuri. Barang-barang milik korban juga dilaporkan banyak dijarah.

"Fakta bahwa adanya penjarahan, bagaimana teroris menangani jasad-jasad korban, benar-benar di luar batasan moral," tegas Presiden Ukraina Petro Poroshenko via akun Twitternya.

Tudingan tersebut mendapat tanggapan dari kepala separatis setempat, Alexander Borodai yang membantah bahwa pihaknya memindahkan jasad para korban. "Kami akan dan ingin memberikan jasad korban kepada keluarganya, tapi para ahli harus memeriksa jasad-jasad tersebut di sini. Ini praktik internasional," terang Borodai kepada ABC News.

Menurut Borodai, jika jasad korban diserahkan kepada pemerintah Ukraina, ditakutkan akan dijadikan bukti untuk menyalahkan separatis pro-Rusia dalam tragedi MH17. Tudingan bahwa separatis yang menembak jatuh MAS MH17 telah dibantah berulang kali oleh Borodai. Lebih lanjut, Borodai menjamin keselamatan tim penyidik internasional yang akan bertugas di lokasi kejadian, yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia. (Safira Badri)

Baca juga:

Anaknya Menghilang di Pesawat MH370, Sang Cucu Tewas di MH17

8 Teori Konspirasi Aneh Malaysia Airlines MH17

Kata-kata Terakhir Penumpang Pesawat MH17 yang Diroket

Kenapa MH17 Terbang di Zona Perang? Ini Penjelasan PM Malaysia

Beredar Transkrip "Kami Menembak Pesawat", Terkait Tragedi MH17?