Sukses

Separatis Bentrok dengan Tentara Ukraina di Lokasi Jatuhnya MH17

Ada 2 tank yang dikendalikan separatis pro-Rusia bergerak mendekati stasiun kereta Donetsk yang menjadi lokasi bentrokan.

Liputan6.com, Kiev - Saat tim penyidik internasional pertama tiba di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, terjadi pertempuran antara tentara Ukraina dengan separatis pro-Rusia di kota Donetsk, Ukraina Timur. Lokasinya berada tak jauh dari jatuhnya pesawat nahas yang telah menewaskan 298 penumpang tersebut.

Pemimpin separatis pro-Rusia Sergei Kavtaradze, seperti Liputan6.com kutip dari Reuters, Senin (21/7/2014), melaporkan tentara pemerintah Ukraina berusaha masuk ke wilayah Donetsk, yang dikuasai separatis. Bentrokan kedua pihak pun tak dapat dielakkan di dekat stasiun setempat.

Jurnalis Reuters yang ada di lokasi memang melaporkan ada 2 tank yang dikendalikan separatis pro-Rusia bergerak mendekati stasiun kereta Donetsk yang menjadi lokasi bentrokan.

Kavtaradze juga menyebutkan, sedikitnya ada 4 tank dan kendaraan lapis baja yang berusaha dan memaksa masuk ke dalam kota Donetsk. Beberapa waktu lalu, separatis mengklaim kemerdekaan wilayah itu secara sepihak, kemudian menyebutnya sebagai 'Republik Rakyat Donetsk.'

Juru bicara militer Ukraina juga mengatakan, operasi militer yang mereka lakukan terus berlangsung, tetapi beliau menolak berkomentar atas laporan yang menyebutkan bahwa tentara Ukraina berusaha masuk wilayah Donetsk.

"Tahap aktif dari operasi antiteroris ini akan terus berlanjut. Kami tidak akan mengumumkan pergerakan tentara kami," terang juru bicara militer Ukraina, Vladyslav Seleznyov.

Seperti dikabarkan, tiga anggota tim identifikasi korban dari Belanda juga tiba di Donetsk untuk melakukan pemeriksaan dan proses identifikasi korban.

Diharapkan, tim tersebut akan segera tiba di stasiun dekat lokasi kejadian yang menjadi lokasi sementara para korban. Dilaporkan nyaris 200 jasad korban disimpan oleh separatis di dalam gerbong kereta dengan pendingin. Dan separatis pro-Rusia berjanji akan menjaga jasad-jasad tersebut hingga tim internasional tiba dan memeriksanya. (Safira Badri)