Liputan6.com, Donetsk - Seorang anggota kelompok separatis Pro-Rusia mengaku bahwa pihaknya telah menembak jatuh pesawat Malaysia MH17 pada Kamis, 17 Juli lalu.
Sebuah koran Italia, Corriere Della Sera sempat melakukan wawancara dengan seorang anggota separatis yang tak disebutkan namanya pada Rabu, 23 Juli 2014 ketika hendak mengevakuasi jenazah korban.
Baca Juga
Dalam wawancara tersebut disebutkan, pada hari tragedi itu kelompok Pro-Rusia mengira pesawat yang melintas (MH17) adalah pesawat militer. Mereka bahkan telah menyiapkan pasukan darat untuk menghadapi kelompok pro-Ukraina.
Advertisement
"Kami baru saja menembak pesawat fasis Kiev (MH17), teriak prajurit lain. Mereka memperingatkan kita untuk hati-hati akan pasukan musuh lain yang diterjunkan," ceritanya.
Saat itu, lanjutnya, saya sedang mencari parasut di tanah dan pepohonan.
"Saya menemukan tubuh seorang gadis kecil, mungkin berumur 5 tahun. Dia tertelungkup dan kondisinya mengerikan. Saat itulah saya menyadari bahwa pesawat itu adalah pesawat sipil, bukan militer," ungkap separatis yang merupakan bagian dari unit paramiliter, seperti Liputan6.com lansir dari Newsweek (24/07/2014).
Separatis yang berusia 31 tahun ini mengaku bertugas menjaga lokasi kejadian sejak pesawat jatuh pada 17 Juli lalu.
Sebelumnya, Rusia dituding pemerintah Ukraina sebagai pihak yang berada di balik penembakan pesawat MH17. Namun Rusia secara tegas membantahnya dan menuding balik Ukraina adalah pelaku penembakkan.
Sementara itu, Direktur keamanan informasi Ukraina, Vitaly Nadya mengaku memiliki rekaman audio yang didapat dari pihak intelijen. "Kami merekam percakapan anatar perwira Rusia dan seseorang di kantornya di Moskow. Kami tahu pasti, beberapa menit sebelum rudal ditembakkan, ada laporan ke perwira tersebut bahwa pesawat (target) sudah datang."
Berdasarkan data pemantauan militer, Rusia menyebutkan bahwa pesawat Su-25 milik Ukraina terbang mendekati MH17 kemudian menembakkan rudal ke arah pesawat tersebut.
Sebanyak 298 orang tewas dalam tragedi tersebut, 40 jenazah korban pertama telah tiba di Belanda untuk proses indentifikasi.
Sementara dua kotak hitam pesawat telah berada di Hampshire, Inggris pada Rabu, 23 Juli untuk proses penyelidikian. (Imel Pebreyanti/Ein)
Baca Juga:
Rusia Bantah Terlibat Jatuhnya MH17
Ukraina: Perwira Rusia Tekan Tombol Rudal ke Arah MH17
Bantah Tembak MH17, Rusia: Pesawat AU Kami Tak di Daerah itu