Liputan6.com, Denhaag - Sehari setelah 40 peti jenazah korban pesawat Malaysia Airlines MH17 tiba di Belanda, sejumlah keluarga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kecelakaan tersebut mulai bersiap bertolak ke Belanda.
Awang Nuryanto, adik ipar Yuli Hastini yang merupakan salah seorang korban mengatakan ia bersama tujuh anggota keluarga lainnya siap membantu proses identifikasi jenazah.
Apabila jenazah Yuli, suami, dan kedua anak mereka mampu diidentifikasi, menurut Awang, mereka akan dimakamkan di Belanda.
"Mbak Yuli sempat ngomong kepada kita (keluarga) bahwa 'Saya tidak bisa dipisahkan dari suami dan anak'. Suaminya warga negara Belanda, anaknya kemarin sempat mengurus paspor Belanda, tidak sempat mengurus paspor Indonesia. Keluarga di Belanda juga minta Yuli, suami, dan anak-anak mereka dimakamkan di Belanda," kata Awang seperti dikutip dari BBC, Kamis (24/7/2014).
Anggota keluarga korban lain yang juga sedang bersiap-siap ke Belanda untuk mengidentifikasi jenazah adalah Enny Nuraheni. Kakak Enny, Ninik Yuriani, selama ini tinggal di Eindhoven bersama suaminya yang merupakan warga negara Belanda. Ninik juga rencananya akan dimakamkan di Belanda.
Advertisement
"Memang ini permintaan dari anaknya, Hani. Dia bilang, apa pun bentuk ibu, jasadnya dikebumikan di Belanda supaya dia bisa mengunjungi makam ibunya. Hani juga ingin memberi tahu kepada anak-anaknya bahwa eyang mereka ada di situ. Kedua cucunya ini sangat sangat dekat dengan eyangnya," tutur Enny.
Proses Identifikasi
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Tatang Razak mengatakan tim Kemenlu dan forensik Polri sudah berada di Ukraina dan Belanda, untuk membantu menangani jenazah WNI.
''Proses identifikasi sedang berlangsung. Proses DNA dari antemorfem ke postmorfem itu perlu dipastikan, dicocokkan. Jenazah harus dipastikan siapa sebelum dikembalikan kepada pihak keluarganya," jelas Tatang.
''Nah, tim polisi Indonesia sudah mengirim tim dan membawa DNA para keluarga yang ada di Indonesia untuk dicocokkan dengan jenazahnya,'' tambah Tatang kepada Rizki Washarti dari BBC Indonesia.
Lanjut Tatang, pihak Kemenlu berkomunikasi dengan keluarga setiap hari dan membuka call center 24 jam yang juga akan tersedia selama Lebaran.
Baca Juga:
Upacara Megah dan Hari Berkabung Nasional Hormati Korban MH17
Sudah Tiba di Inggris, Kotak Hitam MH17 Siap Dianalisis
Misteri Nada Dering dari Ponsel Milik Penumpang MH17...
(Ans)