Liputan6.com, Donetsk - Tim investigasi internasional telah tiba di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nommor penerbangan MH17 di Ukraina Timur. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, yang mendapat laporan dari tim investigasi, mengatakan sekitar 80 jasad diperkirakan masih berada di lokasi jatuhnya pesawat milik pemerintah Malaysia itu.
"Tapi kita tak akan pernah tahu jumlah sebenarnya dan kepastian penyebab jatuhnya pesawat," ujar Bishop kepada CNN, Jumat (1/8/2014). "Dan itu tentu harus kita selidiki dari sekarang."
Pesawat MH17 jatuh diduga akibat ditembak rudal di langit Ukraina pada Kamis 17 Juli 2014. Dugaan pelaku mengarah pada pemberontak Ukraina yang disokong Rusia. Militer Ukraina juga disebut-sebut bertanggung jawab. Namun kedua belah pihak sejauh ini membantah.
Tim investigasi tengah berupaya mencari tahu kebenaran soal siapa pelaku penembakan pesawat yang mengangkut 298 orang tersebut.
Sebelumnya tim investigasi sempat kesulitan masuk ke lokasi jatuhnya MH17 di Desa Grabovo, Donetsk, lantaran dihadang pasukan pemberontak Ukraina yang pro-Rusia. Bahkan dilaporkan ada beberapa anggota mereka menjaga tempat puing-puing pesawat sambil mabuk.
Menurut juru bicara pengawas Badan Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE), Michael Bociurkiw, pihaknya saat ini tengah menyisir sekitar lokasi jatuhnya pesawat dengan bantuan anjing pelacak.
"Penyelidikan ini harus kita lakukan secepat mungkin," ujar Bociurkiw.
Kotak hitam pesawat yang sempat diambil pihak pemberontak berhasil didapatkan delegasi Malaysia setelah bernegosiasi. Sementara, sekitar 190 jasad lainnya dikabarkan telah dikirim ke tim ahli oleh petugas Ukraina. Satu di antaranya berhasil diterbangkan ke Belanda untuk diidentifikasi. (Sun)
80 Jasad Penumpang Masih Berada di Lokasi Jatuhnya MH17
Tim investigasi internasional saat ini tengah menyisir sekitar lokasi jatuhnya pesawat dengan bantuan anjing pelacak.
Advertisement