Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Menteri Luar Negeri John F. Kerry dalam pembicaraan telepon bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah dihancurkan oleh Hamas dan faksi-faksi militan Palestina lainnya.
"Mereka akan menanggung konsekuensi dari tindakan ini," tegas kantor Netanyahu seperti dikutip Washington Post, Sabtu (2/8/2014).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah percakapan telepon dengan Netanyahu pada Jumat petang waktu setempat, Kerry menyalahkan Hamas karena melanggar jaminan yang diberikan kepada Amerika Serikat dan PBB. Dia juga meminta Hamas untuk melepaskan tawanan segera dan tanpa syarat.
"Ini akan menjadi sebuah tragedi jika serangan keterlaluan ini menyebabkan lebih banyak penderitaan dan hilangnya nyawa di kedua sisi konflik ini," katanya.
Sementara Qatar dan Turki memainkan peran dalam mengonfirmasikan kesepakatan Hamas untuk menghormati gencatan senjata tersebut.
Sedangkan Wakil PBB untuk masalah ini, Jeffrey Feltman mengatakan bahwa PBB sangat kecewa ketenangan dalam pertempuran selama gencatan senjata harus berakhir. Feltman menggambarkannya sebagai "kehilangan tragis kesempatan bagi kedua belah pihak."
72 Jam gencatan senjata telah dirancang tidak hanya untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan bagi kedua belah pihak tetapi juga untuk membuka jalan bagi gencatan senjata yang lebih lama melalui pembahasan tuntutan dari kedua belah pihak di Kairo, Mesir.
"Saya berharap kami bisa kembali ke itu," kata Feltman. "Tapi itu akan sangat sulit dalam situasi yang kita lihat di Jalur Gaza sekarang, terutama dengan tentara Israel yang ditangkap," ujarnya.
Analis Israel mengatakan Netanyahu dan penasihat di tingkat atas harus mempertimbangkan memperluas operasi di Gaza, kendati hal itu tidak dimaksudkan sejak awal.
"Ini menempatkan kabinet dalam posisi yang sangat canggung," kata Meir Elran, mantan wakil direktur intelijen militer dan peneliti di Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv.
Sebelumnya, Hadar Goldin (23), hilang saat pasukan Israel yang sedang berupaya menghancurkan terowongan bawah tanah, diserang militan Hamas. 2 Tentara juga tewas dalam bentrokan di sebelah selatan Jalur Gaza, Jumat pagi waktu setempat.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan, pihaknya sudah mendesak agar tentara tersebut dibebaskan dan menyebut dugaan penculikan itu sebagai tindakan yang memalukan.
Â
Baca Juga
Baca juga:
Advertisement
Israel Tetap Bombardir Gaza Saat Gencatan Senjata
318 Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel Saat Idul Fitri
Sempat Lahir dari Jasad Sang Ibu, Bayi Ajaib di Gaza Meninggal