Liputan6.com, Kuala Lumpur - Keluarga korban Malaysia Airlines MH17 bersedia menerima barang-barang pribadi milik orang-orang yang mereka cintai jika ditemukan.
Menteri Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Masyarakat Datuk Seri Rohani Abdul Karim mengatakan, ungkapan ini disampaikan oleh keluarga korban kepada dirinya.
"Para keluarga korban mengatakan kepada saya, 'Jika tidak ada potongan jasad atau fragmen yang bisa dibawa kembali, pakaian atau barang-barang pribadi lain yang memadai agar dikembalikan'," tutur Rohani seperti dimuat New Straits Times, Jumat (2/8/2014).
"Barang-barang pribadi itu adalah kenang-kenangan, dan bukti korban ditemukan," tambah Rohani saat ditemui di Kampung Sungai Apin.
Sementara itu, guna mengungkap bagaimana terjadinya kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina timur, peneliti dari Belanda menggunakan foto dari lokasi jatuhnya burung besi itu. Ratusan gambar yang belum pernah dilihat sebelumnya, dirangkai dalam penyelidikan yang sangat sensitif itu.
Para petugas berada di Amsterdam melalui hampir 200 foto dan video yang diunggah ke situs polisi Belanda khusus oleh anggota masyarakat.
Baca Juga
Sejauh ini baru 1 jasad yang telah diidentifikasi, yakni berjenis kelamin laki-laki asal Belanda. Namun identitasnya belum diungkap ke publik. Pesawat nahas itu berpenumpang 298 termasuk 15 awak pesawat. 13 Di antaranya merupakan warga negara Indonesia.
Sebuah tim beranggotakan 200 ahli identifikasi juga telah dikerahkan untuk mengevakuasi dan mengidentifikasi para korban dalam penerbangan MH17. 38 Di antaranya berasal dari Australia.
Advertisement
Baca Juga:
im Pencari Temukan 227 dari 298 Potongan Jasad Korban MH17
80 Jasad Penumpang Masih Berada di Lokasi Jatuhnya MH17
Pertama Kali, Jasad Korban MH17 Berhasil Diidentifikasi
Rangkai Video dan Foto, Ahli Belanda Rekonstruksi MH17 Jatuh
(Sss)