Liputan6.com, Madrid - Kepolisian Spanyol menyatakan telah menahan seorang gadis berusia 14 dan 19 tahun, yang diduga mencoba untuk bergabung dengan ekstremis Islam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berperang di Irak dan Suriah.
Seperti dilansir Alarabiya, Selasa (5/8/2014), petugas keamanan menangkap 2 remaja itu Sabtu 2 Agustus lalu saat mereka mencoba masuk Maroko, yang diduga untuk bergabung dengan ISIS.
"Penahanan 2 perempuan direkrut untuk jihad adalah peristiwa yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya di Spanyol," kata kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan.
Gadis berumur 14 tahun, tidak dapat diidentifikasi karena masih di bawah umur, kata seorang pejabat setempat. Kemudian wanita 19 tahun disebutkan bernama Fauzia Allal Mohamed. Keduanya adalah warga Spanyol.
Sementara video rekaman yang dirilis otoritas Spanyol menunjukkan 2 perempuan itu, tertutup cadar hitam, yang dibawa pergi menggunakan pesawat kecil. Masing-masing diapit petugas keamanan balaclava berpakaian.
Keduanya ditahan di perbatasan penyeberangan Beni Enzar di Melilla, salah satu dari dua wilayah Spanyol kecil di pantai Afrika utara. Melilla dan kota Spanyol lainnya, Ceuta, berbagi perbatasan dengan Maroko.
"Keduanya berusaha menyeberangi perbatasan ke Maroko dengan tujuan menghubungi jaringan yang akan memindahkan mereka segera ke zona konflik antara Suriah dan Irak," kata kementerian Spanyol.
"Tujuan mereka adalah untuk bergabung dengan salah satu dari sel-sel organisasi teroris Negara Islam memproklamirkan diri."
Pemerintah Spanyol juga menyatakan, ISIS yang mendeklarasikan "Khilafah Islam" pada 30 Juni di Suriah dan Irak, ingin merekrut sebanyak mungkin pejuang asing.
Bahkan, mereka merekrut di situs jihad atau forum dan kemudian membantu mengatur logistik pemindahan mereka ke perang zona.
"Kedua perempuan ditahan dalam operasi polisi ini merupakan contoh nyata dari hal ini," kata kementerian dalam negeri Spanyol.
"Radikalisasi mereka, rekrutmen dan kemudian pengiriman sebagai lombatan yang sempurna direncanakan dan diselenggarakan oleh sebuah jaringan yang beroperasi di seluruh Afrika Utara dan memiliki tujuan utama mendapatkan jumlah maksimum kombatan tidak perlu diragukan lagi."
Perekrutan mereka menunjukkan bahwa jaringan ISIS tidak mengkhususkan jenis kelamin calon anggotanya, usia atau bahkan latar belakang pribadi, kata kementerian dalam negeri Spanyol.
Selain itu, Pemerintah Spanyol juga menyatakan khawatir pejuang ISIS merambah ke Spanyol dari Suriah dan wilayah konflik lainnya di bawah pengaruh kelompok Al-Qaeda.
Petugas keamanan Spanyol setidaknya telah menangkap lebih dari 20 orang terkait perekrutan ISIS terhadap warganya.
Spanyol tahun ini menandai peringatan 10 tahun pemboman 11 Maret 2004 di Pentagon, AS, yang menginspirasi jaringan Al-Qaeda terhadap penyerangan empat kereta komuter di Madrid, yang menewaskan 191 orang.
Sejak pemboman kereta api itu, lebih dari 470 tersangka ekstremis Islam telah ditangkap di Spanyol, menurut pemerintah setempat.
Baca juga:
Menkumham Sarankan Kemenkominfo Blokir Video ISIS
Mural Berisi Dukungan ISIS Muncul di Solo
Menko Polhukam: ISIS Tidak Diizinkan Berkembang di Indonesia