Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat menyatakan telah melakukan serangan udara terhadap milisi Daulah Islamiyah atau ISIS di Irak. Markas militer AS di Pentagon menyatakan pesawat mereka menyerang artileri yang dipakai di Irak utara untuk melawan pasukan Kurdi yang mempertahankan Kota Irbil.
Seperti dilansir BBC, Jumat 8 Agustus 2914, 2 pesawat F/A-18, menurut Pentagon menjatuhkan bom laser 500 pound pada artileri bergerak dekat Irbil. Serangan udara ini merupakan yang pertama sejak Presiden Obama menarik pasukannya dari Irak pada tahun 2011.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengizinkan dilakukannya serangan udara pada hari Kamis 7 Agustus lalu, tetapi mengatakan dirinya tidak akan mengirim kembali pasukan Amerika Serikat ke Irak.
Kelompok ISIS sekarang menguasai banyak wilayah Irak dan Suriah. Bulan Juni, ISIS menguasai Kota Mosul, Irak utara dan bergerak maju ke selatan ke arah Baghdad, dan awal pekan ini pejuangnya menguasai Qaraqosh, kota Kristen terbesar Irak.
Bagian media Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan, kelompok ini menggunakan artileri menyerang pasukan Kurdi yang berusaha mempertahankan Irbil, tempat markas AS berada.
Hari Kamis, Obama mengatakan pemerintah Irak meminta bantuan dan AS akan bertindak dengan berhati-hati dan bertanggung jawab untuk menghindari kemungkinan aksi genosida terhadap masyarakat Yazidi dan Kristen, keduanya kelompok minoritas di Irak.
Intervensi AS ini menyusul meningkatkan kekhawatiran internasional atas nasib umat Kristen dan kelompok minoritas Yazidi karena gerak maju ISIS. Washington juga sudah menjatuhkan bantuan pangan darurat kepada ribuan pengungsi di kawasan pegunungan.
Serangan Udara Pertama AS Dilancarkan ke Basis ISIS di Irak
2 Pesawat F/A-18, menurut Pentagon menjatuhkan bom laser 500 pound pada artileri bergerak dekat Irbil.
Advertisement