Sukses

Ayah Tega Selundupkan 2 Putranya ke Suriah untuk Gabung ke ISIS

Seorang ayah warga Saudi menyelundupkan dua anaknya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS setelah mereka berhasil menyusup bersama-sama.

Liputan6.com, Ankara Beberapa hari yang lalu, dunia dikejutkan dengan munculnya foto seorang bocah lelaki warga Australia berusia 7 tahun yang bergaya di foto itu selagi memegang kepala anggota pasukan keamanan Suriah yang dipancung oleh pasukan Daulah Islamiyah (Islamic State/IS).

Penyidikan lanjutan oleh Australian Federal Police (AFP) menunjukkan bahwa bocah itu dibawa oleh ayahnya yang bergabung dengan ISIS di medan perang di Irak dan Suriah. Ternyata peristiwa itu bukan satu-satunya.

Seorang ayah warga Saudi menyelundupkan dua anaknya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS setelah ia berhasil menyusup bersama mereka ke Suriah lewat Turki, demikian dilaporkan oleh kanal berita Al Arabiya.

Seperti yang dilansir Liputan6.com dari Al Arabiya, 11 Agustus 2014, ada sejumlah foto yang tersebar luas melalui media sosial yang menayangkan Abed al-Shayeq (11) dan Ahmed al-Shayeq (10) bergaya bersama ayah mereka di depan banner ISIS. Ini terjadi beberapa hari setelah ibu mereka menciap melalui Twitter perihal kekhawatirannya.

Sang ibu menerima pesan teks dari sang ayah pada Senin lalu yang meminta supaya ibu itu memandang anak-anak mereka sebagai "burung-burung di firdaus", yang merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebutkan anak-anak yang telah syuhada.

Salah satu putranya terlihat di suatu gambar lain sedang memegang AK-47 di satu tangannya granat di tangan yang lain.

Bukan hanya itu, akun-akun media sosial yang terkait dengan ISIS menyebutkan bahwa dua bocah lelaki itu akan "menerima latihan yang diperlukan sebelum dikirim ke medan perang."

Pada awalnya, sang ayah menceritkan ibu mereka bahwa ia mengajak dua putra mereka berjalan-jalan ke salah satu negara Teluk walaupun ia sebenarnya sedang menuju Suriah melalui Turki, demikian dilaporkan harian Al Hayat.

Karena anak-anak itu sedang bersama dengan ayah mereka ketika tiba di Turki, mereka tidak dianggap telah diculik menurut undang-undang Turki, demikian dikatakan Duta Besar Saudi di Ankara, Adel Murad, kepada kanal berita Al Arabiya pada Jumat lalu.

Pria itu menculik anak-anak tersebut setelah bertikai dengan istrinya, yang telah berpisah satu sama lain, demikian dilaporkan harian Al Watan.

Sebagai bagian dari upaya menghentikan para warganya bergabung dengan kelompok teroris di luar negeri, pihak berwenang Saudi baru-baru ini mengeluarkan perintah pemenjaraan empat pria yang diduga membantu orang-orang lain untuk bepergian ke Suriah untuk bergabung dengan para pejuang ISIS. (Ein)