Sukses

Anjing Kloning Pertama Inggris Dipertemukan dengan Kembarannya

Anjing yang lahir dari proses kloning pada bulan Maret lalu, kini telah berada di Inggris setelah diterbangkan dari Korea Selatan.

Liputan6.com, London - Masih ingatkah anda dengan anjing kloning bernama Mini Winnie? Anjing yang lahir dari proses kloning pada bulan Maret lalu, kini telah berada di Inggris setelah diterbangkan dari Korea Selatan.

Akhir pekan lalu, Mini Winnie akhirnya bertemu dengan kembarannya Winnie untuk pertama kali, sejak kelahirannya di Korea Selatan, lima bulan lalu.

Begitu Mini Winnie sampai di rumah. Sang pemilik Rebecca Smith amat girang.

"Itu menakjubkan. Kami menempatkan mereka berdua di karpet dan mereka saling mengendus satu sama lain," katanya, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (12/8/2014).

"Kepribadian mereka sangat berbeda. Winnie sangat tenang dan santai. Dia suka tidur dan itu membuatnya jarang bergerak. Sebaliknya Mini Winnie sangat bersemangat, dia suka berlarian di taman," tambah Rebecca.

Kedua anjing itu diberikan makanan khusus anjing, mereka ditempatkan di tempat tidur yang sama. "Mereka tampak sangat bahagia. Mereka saling menemani," ungkap Rebecca.

Uniknya, kedua anjing berjenis Dachshund itu tak terlihat identik. Sebabnya, Winnie yang berusia 12 tahun lebih tua dari kembaran kloningnya itu telah menunjukkan tanda-tanda penuaan.

"Mini-Winnie terlihat seperti Winnie saat dia masih kecil. Winnie memang sudah besar dan nampak berwarna abu-abu tapi mereka masih memiliki ciri-ciri yang sama," kata sang pemilik.

"Mereka berdua memiliki telinga yang besar dan puting susu yang berbeda. Mereka bahkan sama-sama memiliki ekor berlekuk." ceritanya.

Rebecca menceritakan awal mulanya dia ingin memiliki anjing kloning.

"Aku benar-benar menyayangi Winnie, dia tak tergantikan. Tapi dia sudah tua sekarang, banyak orang yang menyarankanku untuk mencari penggantinya," kata Rebecca.

"Kekasihku awalnya hanya becanda untuk membuat anjing kloning. Tapi kami tak pasti itu mungkin dilakukan. Kami memasuki sebuah kompetisi di koran dan akhirnya menang," tutur Rebecca.

Pada bulan Maret lalu, ia memenangkan kompetisi yang diselenggarakan perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Sooam Biotech seharga 60 ribu poundsterling atau Rp 1,1 miliar.

Para ilmuwan kemudian memulai proses kloning dengan mengambil sampel kulit Winnie di laboratorium mereka di Seoul, kemudian DNA-nya diekstraksi dan ditempatkan dalam sebuah tabung. Setelah terjadi pembuahan telur maka berkembang menjadi embrio, berbulan-bulan kemudian anjing 'replika' itu lahir tepatnya pada tanggal 30 Maret, dengan berat tak lebih dari 1 pon.

Rebecca memang telah lama mengidamkan memiliki dua anjing. Ia berencana menjadikan kedua anjingnya sebagai pendamping dirinya menuju altar pernikahannya dengan sang kekasih Alex Bourne.

"Saya ingin Winnie tahu betapa pentingnya dia bagi saya, itulah sebabnya saya ingin memiliki kloning darinya," tutup dia.

Mini Winnie bukanlah satu-satunya anjing kloning pertama yang dibuat di dunia. Sebelumnya pada tahun 2005, ilmuwan di Soaam Biotech juga berhasil mengkloning seekor anjing yang diberi nama Snuppy.

Ada pula domba Dolly, hewan pertama di dunia yang berhasil dikloning di Universitas Edinburgh. Namun Dolly yang lahir pada tahun 1996 meninggal pada usia 6 tahun, karena mengidap arthritis dan memiliki masalah dengan paru-parunya. (Imelia Pebreyanti/Ein)

Baca Juga:

Dolly, Empat Kali Dikloning

Mini Winnie, Anjing Kloning Pertama Seharga Rp 1 Miliar

Dari Setetes Darah, Jadilah Tikus Kloning