Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kepolisian Malaysia membekuk seorang perempuan pegawai bank dan suaminya yang menjadi tersangka pencurian uang dari rekening milik penumpang Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370.
Menurut Kepala Bidang Investigasi Kepolisian Malaysia, Izany Abdul Ghani, tersangka ditangkap di rumahnya di Ampang, pada Kamis 14 Agustus 2014 lalu, sekitar pukul 16.00 WIB. Sedangkan suaminya, dibekuk ketika sedang memperbaiki mobilnya di sebuah lokasi di Ampang.
"Kami yakin suaminya juga terlibat dalam pencurian uang," ujar Izany, seperti Liputan6.com kutip dari Bernama, Minggu (17/8/2014).
Menurut dia, tersangka diketahui telah bekerja di bank -- tempat penumpang MH370 menabung -- selama 10 tahun. Pejabat bank dan suaminya itu sebelumnya tak memiliki catatan kriminal.
"Kami sedang memburu rekaman CCTV sebagai bukti penguat. Ini butuh waktu cukup lama," jelasnya.
Selain pasangan suami istri itu, Kepolisian negeri jiran juga mencurigai seorang pria asal Pakistan yang juga terlibat dalam pencurian uang penumpang kapal terbang nahas Boeing 777-200ER.
Kepala Kepolisian Kuala Lumpur Zainuddin Ahmad mengatakan, pihaknya sedang membidik lelaki tersebut. Namanya Ali Farran, bekerja sebagai mekanik di Pandan Indah, Ampang. Tempat terakhirnya diketahui berada di sebuah rumah No 2 Lorong Kemajuan 2, Kampung Pandan, Kuala Lumpur.
"Kami terus menginvestigasi kasus ini, termasuk mencari tahu kaitan antara pejabat bank yang kini sudah kami tangkap dengan pria Pakistan itu," kata Zainuddin kepada Bernama.
Dia menjelaskan, dari hasil penyelidikan awal, sebanyak 35.000 ringgit (sekitar Rp 129.981.000) dari 110.643 ringgit milik penumpang MH370 mengalir ke lima akun misterius, yang ditransfer melalui internet banking. Dan 35.000 ringgit itu diketahui berpindah ke akun milik akun nasabah asal Pakistan.
Penyelidikan Terbaru
Penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa uang tersebut dicuri dari rekening milik empat penumpang MH370 melalui internet banking. Jumlahnya mencapai 110.643 ringgit atau sekitar Rp 410.899.677.
Adapun empat penumpang itu masing-masing bernama dua warga China, Ju Kun dan Tian Jun Wei, dan dua warga Malaysia, Hue Pui Heng and MH370 steward, Tan Size Hian. Mereka berada di pesawat MH370 yang raib.
"Untuk sementara, kami yakin uang itu berpindah ke tangan orang Pakistan itu," kata Zainuddin.
Dia menambahkan, sejauh ini, polisi telah memeriksa enam orang, termasuk manajer bank. Dia menyarankan kepada para keluarga untuk mengamankan uang penumpang MH370 untuk menghindari pencurian.
Malaysia Airlines MH370 lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 8 Maret 2014 pukul 00.41 lewat tengah malam waktu negeri jiran. Pesawat itu menghilang dari radar sipil ketika transponder berhenti mengirimkan data sekitar pukul 01.21.
Analisis data dari firma satelit Inggris, Inmarsat menyimpulkan, MH370 berakhir di selatan Samudera Hindia -- lokasi yang jauh melenceng dari rute yang ditempuh saat itu, Kuala Lumpur-Beijing.
Pencarian terbaru: Australia memberikan wewenang kepada perusahaan teknik Belanda, Fugro untuk melakukan pencarian di dasar laut, lokasi yang diyakini menjadi peristirahatan terakhir MH370. Pencarian dimulai September mendatang.
Fokus pencarian 60.000 km persegi (23.000 mil persegi) di dasar laut, sekitar 1.600 km (1.000 mil) arah barat dari Perth.
Belum lagi kering air mata keluarga dan kerabat korban, kecelakaan kembali menimpa Malaysia Airlines. Penerbangan MH 17 jatuh ditembak rudal di wilayah timur Ukraina yang bergolak pada Kamis 17 Juli 2014.
Advertisement