Sukses

Video Pemenggalan Wartawan AS Diduga Asli

Video itu diakhiri dengan ancaman ISIS untuk membunuh seorang warga AS lain jika serangan-serangan udara berlanjut di Irak.

Liputan6.com, Washington, DC Pemenggalan kepala seorang wartawan AS, James Foley, oleh kelompok IS, dulunya bernama ISIS, telah menggentarkan dunia. Dengan gencarnya rekayasa informasi untuk keperluan memenangkan perang opini, beberapa pihak sempat meragukan keaslian video pemenggalan kepala wartawan AS itu.

Dua orang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya, menyampaikan bahwa video yang diterbitkan oleh IS, yang dulunya bernama ISIS, "kelihatannya asli."

Seperti dimuat International Business Times, 20 Agustus 2014, para pejabat AS itu menambahkan bahwa Presiden Barack Obama telah dikabari tentang video.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden, dalam suatu pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa lalu, mengatakan bahwa pejabat-pejabat intelijen bekerja "secepatnya" untuk menentukan keaslian video itu.

"Jika memang asli, kami terkejut melihat pembunuhan brutal seorang wartawan AS yang tidak bersalah dan kami menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga dan teman-temannya. Kami akan menyediakan informasi tambahan sewaktu sudah ada," katanya.

Menurut suatu transkrip video itu, yang diterbitkan oleh kelompok intelijen SITE, suatu organisasi AS yang melacak kegiatan kelompok-kelompok teroris di dunia maya, seorang militan ISIS dengan penutup muka ditampilkan dalam video yang menuduh Obama sebagai "berada di garis depan agresi terhadap IS."

Militan itu mengatakan, "Kamu sudah bersekongkol melawan kami dan berjalan terlalu jauh dari jalanmu untuk mencari alasan-alasan guna campurtangan dengan urusan-urusan kami. Hari ini, angkatan udaramu menyerang kami setiap hari di Irak. Serangan-seranganmu telah menyebabkan korban-korban di antara kaum muslim."

"Kamu bukan lagi sekedar memerangi pemberontakan, kami adalah angkatan bersenjata Islam dan suatu daulah yang sudah diterima oleh banyak warga muslim seluruh dunia. Dengan demikian, agresi apapun terhadap IS adalah agresi terhadap muslim dari semua latar belakang yang telah menerima kalifah Islam sebagai pemimpin mereka," demikian dilanjutkan oleh militan tersebut sesaat sebelum memenggal Foley.

Video itu diakhiri dengan ancaman ISIS untuk membunuh seorang pria lain jika serangan-serangan udara berlanjut di Irak. Pria itu diyakini sebagai wartawan AS, Steven Joel Sotloff. (Ein)