Sukses

Beredar Video Ratusan Yazidi Pindah Agama karena Diancam ISIS

Warga yang menganut keyakinan kuno dari Zoroastrianisme disebutkan telah dipaksa oleh para militan ISIS untuk pindah agama.

Liputan6.com, Baghdad - Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kembali menunjukkan tindakan yang tidak bisa dibenarkan dalam ajaran Islam. Yakni memaksa para warga Yazidi di Pegunungan Sinjar, Irak Utara, untuk masuk Islam.

Dalam video tersebut terlihat ratusan orang etnis Yazidi berkumpul di suatu ruangan. Mereka mengucapkan kalimat syahadat bersama-sama secara massal atas perintah sejumlah beberapa anggota militan di sekitar mereka. Tampak pula saat ratusan "mualaf" itu salat berjamaah.

Warga yang menganut keyakinan kuno dari Zoroastrianisme disebutkan telah dipaksa oleh para militan ISIS untuk pindah agama. Jika tidak, mereka akan dibunuh, senasib dengan wartawan Amerika Serikat James Foley yang tewas dipenggal ektremis tersebut.

Pada rekaman tersebut, seorang anggota ISIS mengatakan pihaknya meminta kaum Yazidi untuk turun dari habitat mereka di pegunungan untuk bergabung ke kelompok mereka demi menuju keselamatan bersama dari akhir dunia.

"Wanita, pria, dan anak-anak telah berpindah agama dan saya bersama mereka, mereka tampak senang," kata pria berjanggut yang tak diketahui namanya, seperti dilansir Iraqi News. "Kami sarankan kepada warga Yazidi untuk turun dari Gunung Sinjar dan berpindah agama," tambahnya.

Disebutkan juga bahwa bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat dan Australia hanyalah kebohongan. Katanya, tak ada satu bantuan yang sampai ke warga Yazini. Etnis Irak itu sebelumnya dikabarkan menderita kelaparan karena kekurangan pasokan makanan akibat diisolasi oleh ISIS.

"Jika mereka tinggal di gunung, mereka akan meninggal karena kelaparan dan haus. Semua bantuan dari negara Barat itu bohong. Jika mereka pindah agama, kami akan memberikan semua keperluan yang mereka butuhkan. Mereka akan hidup bahagia," jelasnya.

Keberadaan ISIS saat ini menjadi ancaman bagi dunia internasional. Gerakannya yang sangat radikal telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kehancuran di sejumlah tempat. Terutama di Irak dan Suriah.

Terlebih, kelompok yang dipimpin "khalifah" Abu Bakar Al Baghdadi tersebut dikabarkan melancarkan ancaman untuk menghancurkan Gedung Putih, Amerika Serikat, dan Candi Borobudur.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin telah mengeluarkan pernyataan bahwa ajaran ISIS bertentangan dengan Islam. (Yus)

Baca juga:

ISIS Eksekusi Mati 700 Orang di Suriah

Petinggi ISIS Tewas Dibom di Suriah

Ulama Besar Arab Saudi: ISIS Musuh Islam Nomor Wahid