Liputan6.com, Washington DC - Nasib baik berpihak kepada Theo Curtis. Jurnalis Amerika Serikat ini dibebaskan setelah disandera milisi Al-Nusra di Suriah selama 2 tahun.
"Para penculik di Suriah telah membebaskan seorang wartawan AS yang hilang sejak 2012," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Washington DC, Minggu 24 Agustus, seperti dikutip dari jaringan televisi Qatar, Aljazeera, Senin (25/8/2014).
Saat mengumumkan pembebasan Curtis, Menlu Kerry mengatakan bahwa AS menggunakan setiap upaya diplomatik, intelijen dan alat militer yang ada untuk mengamankan pembebasan warga Amerika lainnya yang disandera di Suriah.
Reuters mewartakan, berita pembebasan Curtis muncul hanya beberapa hari setelah para militan Islamic State of Irak and Syria (ISIS/IS) merilis video pembunuhan terhadap wartawan Amerika James Foley yang diculik di Suriah pada 2012.
Menurut Kerry, AS telah bekerja sama dengan puluhan negara untuk memastikan pembebasan Curtis. "Dalam dua tahun ini, AS menghubungi puluhan negara meminta bantuan segera dari siapa pun yang memiliki peralatan, pengaruh dan posisi untuk membantu pembebasan Theo Curtis dan pembebasan seluruh sandera Amerika di Suriah," ucap Kerry.
Curtis yang berasal dari Negara Bagian Massachusetts, AS, dilaporkan diculik di Turki saat merencanakan perjalanan ke Suriah di tahun 2012. Satu sumber Qatar mengatakan kepada Reuters bahwa Curtis telah diserahkan kepada perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Suriah.
"Badan-badan intelijen Qatar berada di balik pembebasan wartawan Amerika di Suriah itu. Qatar, seperti banyak negara, ingin membebaskan orang-orang yang ditahan demi alasan kemanusiaan," ujar sumber tersebut.
Namun sumber Qatar tersebut tidak memiliki rincian tentang apa yang telah Qatar dilakukan untuk membebaskannya. Ia hanya mengatakan bahwa telah terjadi masalah 'komunikasi dengan orang yang tepat di Suriah'.
Adapun Komite Perlindungan Wartawan yang berbasis di AS, memperkirakan ada sekitar 20 wartawan yang hilang di Suriah. Banyak dari mereka diyakini ditahan oleh ISIS.
Sementara, Aljazeera memberitakan, dalam satu pernyataan video yang dirilis oleh penculik Curtis pada beberapa titik selama ditawan, Curtis mengatakan bahwa ia adalah seorang wartawan dari Boston, Massachusetts.
Menanggapi perlakuan dalam video tersebut, Curtis saat itu mengatakan bahwa dirinya mempunyai semua yang dibutuhkan, mulai dari makanan, pakaian, bahkan teman.
Baca juga:
AS Siap Bombardir ISIS di Suriah
Penyanyi Rap Inggris Jadi Tersangka Pembunuh Wartawan AS
Wartawan Yang Dipenggal ISIS Pada Awalnya Diculik Kelompok Lain
Video Pemenggalan Wartawan AS Diduga Asli