Sukses

Desak Usut Sewol, Demonstran Bawa Tempat Tidur ke Parlemen

NDAP sedang menghadapi kebuntuan dengan Partai Saenuri yang berkuasa, mengenai pembentukan komisi independen penyidik tragedi Sewol.

Liputan6.com, Seoul - Para anggota oposisi dalam parlemen di Korea Selatan melakukan protes terkait tanggapan pemerintah yang dinilai kurang cekatan menangani bencana feri maut April lalu. Kapal Sewol yang tenggelam di perairan Laut Kuning.

Dengan membawa tempat tidur darurat dan alas duduk, dikutip dari VOA News, Selasa (26/8/014), anggota oposisi utama Aliansi Politik Baru untuk Demokrasi, NDAP, memasuki ruang konferensi di gedung parlemen dan melakukan protes.

NDAP sedang menghadapi kebuntuan dengan Partai Saenuri yang berkuasa di negara itu, mengenai pembentukan komisi independen yang akan menyelidiki orang-orang yang bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal Sewol. Bencana yang menewaskan lebih dari 300 orang di dalamnya.

Kelompok oposisi itu sedang mengusahakan agar para anggota keluarga korban memiliki hak berbicara yang lebih besar dalam proses itu. Selain itu, mereka juga mendukung seruan para anggota keluarga agar komisi itu diberi wewenang yang lebih besar untuk menyelidiki.

Banyak keluarga korban menuduh partai yang berkuasa berusaha melindungi para pejabat terkait yang diyakini bersalah. Akibat melalaikan peraturan yang diyakini menjadi penyebab bencana itu.

Tenggelamnya Sewol adalah salah satu bencana paling dahsyat di Korea Selatan dalam beberapa dekade. Menyebabkan kesedihan mendalam di Korsel dan tanda tanya besar terhadap keaman transportasi.

Sekitar 100 hari setelah bencana Sewol, 294 mayat telah dievakuasi, tapi 10 orang lainnya masih dinyatakan hilang. (Riz)