Liputan6.com, Amsterdam - Tim forensik dari Belanda mengatakan sampai sejauh ini mereka telah mengidentifikasi 173 korban penerbangan MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina.
Seperti dilansir BBC, Kamis (28/8/2014), tim forensik menyatakan tidak mampu menggunakan catatan gigi atau sidik jari untuk mengidentifikasi lebih 100 korban lainnya, sehingga harus menggunakan DNA.
Lebih 200 detektif forensik internasional bekerja selama berminggu-minggu untuk mengidentifikasi jenazah dari tempat kejadian dan diterbangkan ke Belanda.
Wim Heijnen dari Badan Forensik Belanda (NFI) mengatakan, tugas mengidentifikasi korban sekarang semakin sulit. Sehingga diperlukan waktu yang lebih lama, selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Heijnen mengatakan, banyak sampel DNA yang dikumpulkan dari lapangan tidak berhubungan dengan para korban, kemungkinan berasal dari pekerja penyelamat. Sebagian jenazah sangat hangus sehingga semakin sulit mendapatkan sampel yang baik.
Selain itu, pertempuran di dekat tempat kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 juga menghambat usaha mengumpulkan jenazah korban.
Malaysia Airlines MH17 jatuh di Ukraina timur pada 17 Juli lalu, yang diduga ditembak rudal antara pemberontak Ukraina dan militer Ukraina. Semua penumpang dan awak pesawat sebanyak 298 orang, sebagian besar berasal dari Belanda tewas.
Tim Forensik Selesai Identifikasi 173 Korban MH17
Wim Heijnen dari Badan Forensik Belanda (NFI) mengatakan, tugas mengidentifikasi korban sekarang semakin sulit.
Advertisement