Sukses

Kota 'Khusus Wanita' di Brasil Menanti Kehadiran Pria

Kaum wanita memiliki wewenang atas semua aspek kehidupan, mulai dari bertani hingga perencanaan kota, dan bahkan urusan agama.

Liputan6.com, Noiva de Cordeiro - Kabar gembira bagi pria lajang yang sedang sulit mencari jodoh. Ada suatu kota wanita di Brasil yang penduduknya memerlukan jodoh.

Ada lebih dari 600 wanita yang tinggal di kota Noiva do Cordeiro, di tenggara Brasil, dan kebanyakan dari antara mereka berusia antara 20 dan 35 tahun.

Kini mereka menyampaikan undangan kepada yang berminat. Tapi jangan terburu-buru, kaum pria yang berniat ke sana harus mengerti bahwa kawasan di Brasil ini adalah dunia milik wanita.

Dikutip dari Daily Mail, 27 Agustus 2014, beberapa dari wanita di Noiva de Cordeiro sudah menikah dan berkeluarga, namun suami-suami mereka dan putra-putra yang berusia di atas 18 tahun diminta bekerja jauh-jauh dari rumah dan hanya boleh kembali di akhir pekan.

Itu berarti kekuatan perempuanlah yang memerintah di masyarakat itu, dan kaum wanita memiliki wewenang atas semua aspek kehidupan, mulai dari bertani hingga perencanaan kota, dan bahkan urusan agama.

Menurut penduduk setempat, kota mereka melakukan semua itu dengan jauh lebih baik.

"Ada banyak hal yang dapat dilakukan secara lebih baik oleh kaum wanita daripada kaum pria. Kota kami lebih cantik, lebih teratur, dan jauh lebih tenteram daripada jika pria yang memegang kendali," kata Rosalee Fernandes (49).

"Ketika muncul persoalan atau pertikaian, kami memecahkannya menurut cara wanita, berusaha mengupayakan musyawarah daripada konflik."

"Kami berbagi segalanya, bahkan tanah yang kami garap. Tidak ada yang bersaing dengan yang lain di sini. Semua untuk satu, dan satu untuk semua."

"Baru-baru ini seluruh kota urunan untuk membeli sebuah televisi layar lebar untuk dipasang di alun-alun kota sehingga kami semua dapat menonton opera sabun ramai-ramai."

"Dan selalu ada waktu untuk beristirahan dan bergosip, saling mencoba baju teman-teman dan menata rambut dan kuku satu sama lain."

Namun demikian, walaupun penduduk Noiva do Cordeiro memiliki hampir segalanya , masih tersisa satu persoalan.

Nelma Fernandes (23) mengaku bahwa nyaris tidak mungkin tetangga-tetangganya -- semua wanita di sana terkenal cantik-cantik -- untuk mendapatkan calon pasangan di sana.

"Di sini, pria-pria biasanya sudah menikah atau masih terhitung sebagai saudara, semuanya adalah sepupu. Sudah lama saya tidak berciuman dengan seorang pria," katanya.

"Kami semua mengidamkan jatuh cinta dan menikah. Tapi kami menyenangi kehidupan di sini dan tidak mau meninggalkan kota ini untuk mencari seorang suami."

Kurangnya bujangan idaman menyebabkan wanita-wanita muda lajang di sana mengundang pria-pria yang berminat, tapi hanya yang berkenan menyesuaikan diri untuk hidup di dunia wanita.

Fernandes mengatakan, "Kami ingin mengenal pria-pria yang mau meninggalkan hidup mereka sendiri dan datang ke sini untuk menjadi bagian dari kami."

"Tapi pertama-tama mereka perlu setuju untuk melakukan apa yang kami katakan dan hidup menurut aturan-aturan kami."

Noive do Cordeiro terletak di pegunungan dekat Belo Vale, di negara bagian Minas Gerais, setelah pendirinya, Maria Senhorinha de Lima, dituduh sebagai pezina setelah meninggalkan pria yang terpaksa dinikahinya.

Ia diburu hingga meninggalkan kota di tahun 1891 ketika pihak gereja Katolik mengasingkan dirinya dan lima generasi keluarganya, gara-gara berkenalan dengan pria lain.

Bukan sekedar dijauhi penduduk setempat, dirinya dan sejumlah wanita lain yang pergi bersamanya dihina sebagai kumpulan wanita jalang dan pelacur, sehingga mereka menutup dirinya dari dunia luar.

Di tahun 1940, seorang pendeta Injili, Anisio Pereira, mengambil salah satu wanita itu yang masih berusia 16 tahun menjadi istrinya dan mendirikan gereja di tengah masyarakat yang sedang berkembang itu.

Namun demikian, ia kemudian menetapkan aturan-aturan kesucian yang ketat, semisal melarang mereka minum alkohol, mendengarkan musik, memangkas rambut ataupun memakai alat-alat pencegah kehamilan jenis apapun.