Sukses

Skandal Ganda Menimpa Ratu Kecantikan Myanmar

May Myat Noe dimahkotai sebagai Miss Asia Pacific World di Seoul, Korea Selatan pada Mei 2014. Keberuntungan itu tak lama.

Liputan6.com, Seoul - May Myat Noe terlibat masalah dua kali. Pertama, gelarnya sebagai Miss Asia Pacific World 2014 dicopot gara-gara ia dianggap berperilaku kasar dan tak jujur. Dan yang lebih serius lagi, ia dituding melarikan mahkota bertahtakan kristal mahal senilai US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar.

Myanmar, yang belum lama lepas dari cengkeraman junta militer dan isolasi diri selama setengah abad, aktif mengirimkan kontestan ke kontes kecantikan skala internasional pada tahun 2012.

Keberuntungan awalnya ada di pihak May Myat Noe. Gadis cantik yang berprofesi sebagai model itu dimahkotai sebagai Miss Asia Pacific World di Seoul, Korea Selatan pada Mei 2014.

Namun, menurut  David Kim, direktur pemberitaan kontes kecantikan yang berbasis di Seoul itu, perilaku perempuan 18 tahun tersebut sungguh mengecewakan. Sampai-sampai fotonya dihapus dari situs penyelenggara.



Begini ceritanya: setelah kesuksesannya, pihak penyelenggara mengatur kontrak menyanyi dan pengambilan gambar untuknya. Mereka juga ingin mengubah penampilannya. May Myat Noe pun kembali ke ibukota Korea Selatan itu.

"Kami pikir, ia harus terlihat lebih cantik ...jadi segera setelah ia sampai di sini, kami mengirimnya ke rumah sakit untuk mengoperasi payudaranya," kata Kim, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Jumat (29/8/2014).

"Itu bagian dari tanggung jawab kami," kata dia. Pihak sponsor menyediakan dana US$ 10 ribu, yang juga mereka berikan pada pemenang pemenang sebelumnya. "Bisa pilih, mau operasi hidung atau payudara."

Kim menambahkan, masalah bermula dari sana. May Myat Noe membawa serta ibunya ke Seoul. Entah bagaimana, kunjungan yang harusnya hanya berlangsung 10 hari molor sampai 3 bulan. Akibatnya, anggaran dari pihak penyelenggara membengkak.

"Dia berbohong dan tak menghormati pihak penyelenggara utama, direktur nasional, manajer, media atau fans yang membuatnya jadi pemenang," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan.

Sebelum ditindak, May Myat Noe sudah diberitahu bahwa ia harus menyerahkan gelar, juga mahkotanya. Tiket untuk pulang ke Yangon juga sudah disiapkan. Namun, sang ratu tak menampakkan diri.  Eleven Media melaporkan, bahwa ia sudah kembali ke tanah airnya lebih awal.

Kim menambahkan, May Myat Noe tak mengembalikan mahkota berhias kristal uang nilainya antara US$ 100 ribu sampai US$ 200 ribu.

"Semua orang tahu ia bukan lagi ratu kecantikan. Namun, mungkin ia pikir selama punya mahkota, maka itu berarti dia adalah pemenang," kata Kim. "Itu tidak benar."

Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pihak May Myat Noe. Teleponnya di Myanmar tak bisa dihubungi. Beredar kabar ia akan menggelar konferensi pers, namun, belum ada kejelasan mengenai kabar tersebut.

Seperti dimuat situs media Myanmar, Irrawaddy, May Myat Noe adalah pemenang penghargaan kontes kecantikan tingkat dunia pertama untuk negaranya. Ia juga dikenal gara-gara penampilannya di kontes menyanyi di negaranya, 'Eain Mat Sone Yar'. (Riz)