Liputan6.com, Managua - Musibah runtuhnya tambang emas kembali terjadi. Kali ini menimpa lokasi penggalian emas dan perak di Nikaragua.
Dilansir dari CNN, Sabtu (30/8/2014), 20 pekerja dilaporkan terjebak di dalamnya. Sementara 3 orang lainnya hilang dalam insiden yang terjadi pada Jumat 28 Agustus 2014 waktu setempat.
"Kru penyelamat telah dikerahkan untuk mencoba mengeluarkan mereka dari rongga bawah tanah itu," kata juru bicara pemerintah Milagros Solorzano.
Warga pun berkerumun menyaksikan aksi penyelamatan di tambang, yang berada dekat Kota Bonanza di pegunungan utara negara itu. "Sejumlah penambang berhasil keluar sendiri dari dalam tambang, dan telah dilarikan ke rumah sakit," ucap Solorzano.
"Kami menemukan rute alternatif untuk mengeluarkan 20 penambang yang dikonfirmasi masih hidup. Kami sedang melakukan upaya penyelamatan dan membawa mereka keluar sesegera mungkin. Mereka berada 2.000 meter di bawah tanah," beber Solorzano.
Upaya penyelamatan itu juga dibantu dengan anjing pelacak, guna mendeteksi keberadaan para penambang yang terjebak. "Mereka bisa berbicara dan meminta bantuan. Beberapa rekan di dalam berada sangat dekat dengan mereka dalam terowongan dan telah mendengar jeritan mereka," urai Solorzano.
Dia mengatakan, para penambang berada dalam kondisi baik-baik saja. Mereka juga sudah diberikan air minum. "3 Penambang lainnya yang dilaporkan terjebak masih dinyatakan hilang. Kami berharap mereka masih hidup," kata Solorzano.
Sejauh ini, tim gabungan dari Pertahanan sipil, tentara, dan anggota EMCO -- perusahaan pertambangan negara itu-- tengah bekerja sama melakukan penyelamatan. (Mvi)
Anjing Pelacak Bantu Evakuasi 20 Penambang Terjebak di Nikaragua
Musibah tambang runtuh terjadi lagi. Kali ini menimpa lokasi penggalian emas dan perak di Nikaragua.
Advertisement