Liputan6.com, Washington, DC Wabah Ebola yang merebak di sisi barat benua Afrika di musim panas lalu tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat. Kenyataannya, para peniliti mengatakan bahwa wabah itu akan semakin memburuk.
"Inilah wabah Ebola pertama yang mendunia dan sekarang ini semakin lepas kendali. Buruklah keadaannya sekarang, dan akan lebih buruk lagi sesaat lagi."
Baca Juga
Demikianlah dikatakan oleh Tom Frieden, direktur di Centers for Disease Control (CDC), sebagaimana yang dilansir Liputan6.com dari AOL (08/09/2014).
Advertisement
Pria itu tidak sendirian. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada pekan lalu memberitahukan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk "mempersiapkan diri menghadapi 'peningkatan secara berlipat ganda' kasus-kasus Ebola di negara-negara yang sedang mengalami penyebaran virus secara luar biasa."
Organisasi di bawah PBB itu menengarai bahwa berbagai strategi perlawanan yang biasa tidak mempan lagi karena para korban Ebola dan masyarakat-masyarakat mereka tidak percaya kepada para pakar kedokteran.
Dalam New York Times disebutkan: "Sekarang, geng-geng bersenjata mengusir para pekerja kesehatan dari desa-desa sementara pesakitannya malah bersembunyi."
Suatu laporan WHO yang diterbitkan pada Senin lalu mengatakan bahwa sejauh ini virus itu telah menewaskan 2.105 orang. Setengah dari jumlah itu berasal dari Liberia dan sisanya kebanyakan dari Guinea dan Sierra Leone.
Jalan keluar yang ditempuh WHO sederhana saja, yaitu dengan menggiatkan kedekatan dengan masyarakat. Tapi cara ini memakan biaya, sehingga WHO mengajak para rekanan untuk melipatkan upaya mereka hingga tiga atau empat kali lipat.
"Seluruh dunia bertanggungjawab untuk membawa ancaman Ebola dalam kendali. Mari kita lakukan. Bertindak, bertindak, bertindak."
Dalam acara "Meet the Press" di stasiun NBC, Presiden Obama pada Minggu lalu mengumumkan bahwa militer AS akan mulai menggalang sumberdaya dan keahlian logistik untuk membantu para relawan di daratan.
"Jika kita tidak melakukan upaya sekarang, dan penyakit ini menyebar...ada kebolehjadian bahwa virus ini melakukan mutasi...sehingga bisa menjadi bahaya serius bagi Amerika Serikat."
Akan lebih mudah menghadapi suatu penyakit jika ada obatnya. Sekarang ini, ada 53% orang yang terdiagnosa Ebola yang meninggal karenanya.
Hal ini menjadi masalah bagi para ilmuwan pihak pemerintah yang telah bekerja sepanjang tahun. Pada Minggu lalu, The Guardian melaporkan terobosan yang memungkinkan dan mengatakan bahwa ujicoba pada manusia sedang dilakukan terhadap vaksin yang sudah berhasil pada kera.
Namun demikian, menurut skenario terburuk, pengiriman vaksin kepada para korban memerlukan waktu berbulan-bulan. Artinya, korban-korban Ebola dan orang-orang yang sedang menolong mereka, sekarang ini menanggung nasib sendirian. (Ein)