Liputan6.com, Jakarta - 14 September 1901 atau tepatnya 113 tahun silam, Presiden Amerika Serikat (AS) William McKinley menghembuskan nafas terakhirnya, setelah ditembak saat menghadiri suatu acara di New York.
Presiden ke-25 AS itu ditembak dari jarak dekat oleh seorang pria bernama Leon Czolgosz Frank pada 6 September, atau delapan hari sebelum ia meninggal.
Saat kejadian, McKinley sedang berdiri sambil menyapa warga di Pameran Pan-American di Buffalo. Pak Presiden kemudian didekati Leon. Pria berdarah Polandia-Amerika itu membawa senjata api yang disembunyikan di balik sapu tangan.
Setelah mendekat, Leon melesatkan tembakan ke arah McKinley sebanyak dua kali. Peluru menembus perut sang presiden, melewati ginjal dan bersarang pada tubuhnya.
McKinley langsung dilarikan ke rumah sakit dan Leon langsung ditangkap aparat. Kondisi Mantan Gubernur Ohio itu semakin buruk setelah dioperasi.
Presiden pada akhirnya meninggal karena infeksi gangren lantaran dokter gagal menemukan peluru yang bersarang pada tubuhnya. Sedangkan Leon diadili beberapa hari kemudian dan dieksekusi mati. Demikian yang dikutip Liputan6.com dari History.com, Minggu (14/9/2014).
Pembunuhan terhadap presiden juga pernah terjadi di negara lain pada tanggal yang sama dengan tahun yang beda. 14 September 1979, Presiden Afghanistan Nur Muhammad Taraki dibunuh oleh "algojo" atas perintah Hafizullah Amin, yang menjadi presiden selanjutnya.
Selain itu, pada 14 September 1982, Presiden terpilih Lebanon, Bachir Gemayel tewas terkena serangan bom saat sedang berpidato.
14-9-1901: Presiden AS William McKinley Tewas Ditembak
113 silam, Presiden Amerika Serikat (AS) William McKinley menghembuskan nafas terakhirnya setelah ditembak dari jarak dekat.
Advertisement