Liputan6.com, Kairo Pihak Mesir dilaporkan menuntut bangsa Yahudi untuk mengembalikan emas dan harta karun Mesir dari masa pemerintahan Firaun ribuan tahun lalu.
"Kami menuntut mereka mengembalikan harta karun yang mereka curi dari kami, termasuk bunganya yang mereka simpan selama puluhan tahun," kata seorang ahli ilmu politik kepada suatu stasiun televisi Mesir.
Baca Juga
Kaum Yahudi yang meninggalkan Mesir pada masa Exodus -- masa saat warga Israel bebas dari perbudakan di tanah Mesir -- telah mencuri emas dan harta karun dan diharuskan mengembalikan apa yang mereka curi, beserta bunganya, demikian dikatakan oleh seorang cendekiawan politik Mesir.
Advertisement
Seperti yang dilansir Liputan6.com dari Jerusalem Post (114/09/2014), Ammar Ali Hassan menceritakan kepada Channel 1 di Mesir dalam suatu wawancara beberapa bulan lalu dan diterjemahkan oleh Middle East Media Institute (MEMRI) berbicara soal sejarah Mesir kala itu.
"Kami mengetahui bahwa Musa pernah berada di negeri ini dan bagaimana kaum Yahudi meninggalkan Mesir untuk kemudian berkelana di Gurun Sinai," ujar Ammar.
Hassan mengatakan, ketika Yahudi hengkang, mereka mencuri harta karun Mesir. Banyak yang harus ditelaah kembali soal bagaimana Yahudi mengatur keuangan dan harta mereka dalam sejarah Mesir.
"Lihatlah, misalnya, karakter Shylock dalam kisah 'Pedagang dari Venesia' karangan William Shakespeare," kata Ammar.
Karakter ini menggambarkan kaum Yahudi yang dulunya tingal di Mesir: pedagang dan tengkulak, yang menyetor uangnya di luar negeri daripada menanamkan modalnya di dalam negeri.
Dia menambahkan, kaum Yahudi telah "menggasak negeri ini (Mesir) setiap waktu--dimulai dari pencurian emas Mesir di zaman Musa, dan memuncak pada apa yang mereka lakukan untuk ekonomi kami sejak sebelum revolusi 1952."
"Kami menuntut mereka mengembalikan harta karun yang mereka curi dari kami, termasuk bunganya yang mereka simpan selama puluhan tahun," tandas Ammar. (Riz)