Sukses

22-9-1980: Perang Terpanjang Abad 20 Iran Vs Irak Dimulai

Jumlah korban jiwa akibat Perang Iran vs Irak mencapai 400 ribu orang, dan 750 lainnya terluka.

Liputan6.com, Teheran-Baghdad Konflik perbatasan antar-negara tetangga bisa berujung perang. Seperti yang terjadi antara Iran dan Irak pada 34 tahun silam. Iran dan Irak memulai perang pada 22 September 1989. Perang yang berlangsung dari tahun 1980-1988 itu menjadi yang terpanjang pada Abad 20. Dibanding Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945).

Seperti dimuat BBC, Senin (22/9/2014), ujung Selatan Perairan Shatt al-Arab menjadi akar utama konflik Iran dan Irak. Kedua negara berebut kawasan perairan tersebut, wilayah yang sangat vital karena merupakan jalur penyuplaian strategis ke Barat.

Sumber lain menyebut, permusuhan Iran dan Irak sebenarnya sudah terjadi lebih dari berabad-abad silam, sejak zaman Kerajaan Mesopotamia yang terletak di lembah Sungai Tigris-Eufrat, yang kini menjadi negara Irak modern, yang berseteru dengan kerajaan Persia atau kini menjadi negara Iran modern.

Irak dinilai telah melanggar Perjanjian Algiers Accord tahun 1975 soal perbatasan Shatt al-Arab, karena telah menerobos perbatasan Iran. Sejak itu, situasi semakin memanas. Kapal dari Iran dan Irak terbakar. Diduga kedua pihak saling menyulut api.

Pihak Barat meyakini bahwa Presiden Irak kala itu, Saddam Hussein memanfaatkan momen pasca-bergejolaknya Iran, dengan berupaya merebut pengendalian titik perairan yang sebelumnya diserahkan ke Teheran, menurut Perjanjian 1975. Hussein disebut juga ingin melemahkan kekuasaan Pemimpin Iran Ayatollah Khomeini.

Kubu Iran mengatakan pasukan Irak mulai menembaki pangkalan Angkatan Laut Khorramshahr, yang terletak di 32 km sebelah selatan Kota Abadan. Tentara Irak mulai masuk ke daratan Iran.

Sementara menurut Irak, aparat Iran telah menembaki gedung kantor ekonomi Irak di Perairan Shatt al-Arab. Laporan lain menyebut, pihak Iran juga menembaki kawasan reservasi minyak Irak di Basra, kemudian membakarnya. Saat itu juga, Irak mulai menurunkan pasukan.

Seorang pejabat senior Iraq Tariq Aziz menyambangi Moskow, Rusia untuk meminta bantuan senjata. Sedangkan Iran juga tak mau kalah meminta bantuan kepada mitra tradisionalnya: Amerika Serikat.

Zona perairan itu sebelumnya diserahkan kepada Iran sebagai kompensasi penghentian dukungan Teheran ke pemberontak Kurdi di Irak.

Peperangan pun dimulai sejak itu. Irak menurunkan pasukan. Tentara Iran menghadang. Pada Juni 1982, Iran melancarkan serangan balasan ke Irak, serta menolak gencatan senjata. Kemudian pada Mei 1984, Iran menggempur kawasan teluk hingga memicu perang laut dengan Irak.

Perang memuncak pada 1985, di mana Iran dan Irak saling menggelontorkan bom ke sejumlah kota dan mengenai para warga sipil. Sejak 1980 hingga Juli 1987, PBB telah menyerukan gencatan senjata sebanyak 598 kali, tapi tetap tak digubris kedua pihak.

Tapi pada akhirnya pertempuran berakhir dengan gencatan senjata pada Agustus 1988.

Menurut laporan resmi yang diwartakan BBC, jumlah korban jiwa akibat Perang Iran vs Irak mencapai 400 ribu orang, dan 750 lainnya terluka.

Pada 22 September di tahun yang berbeda, 1945, terjadi pembantaian besar yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi. Pasukan khusus SS Nazi membunuh 6.000 orang Yahudi di Vinnytsya, Ukraina. Ribuan korban tersebut merupakan warga Yahudi yang tersisa dari 24.000 warga Yahudi sebelumnya yang dieksekusi Nazi. Pembunuhan tersebut dilakukan pada masa Perang Dunia II. (Ans)