Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) meminta gerilyawan di Semenanjung Sinai, Mesir, untuk menekan maju dan menyerang pasukan keamanan negara itu serta memenggal kepala mereka. Seruan ini memperdalam kekhawatiran atas hubungan antara kelompok-kelompok militan di negara-negara Arab.
"Lubangi jalan dengan bahan peledak untuk mereka. Serang pangkalan dan rumah mereka. Potong kepala mereka. Jangan biarkan mereka merasa aman," kata juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani dalam pernyataan yang dirilis secara online seperti dikutip The Guardian, Senin (22/9/2014).
Pada Minggu 21 September kemarin, kelompok militan Mesir Ajnad Misr atau Tentara Mesir mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di sebuah jalanan yang sibuk dekat Kementerian Luar Negeri di pusat Kota Kairo yang menewaskan 2 perwira polisi dan melukai beberapa petugas lainnya.
Ajnad Misr, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan sebelumnya, kepada polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Twitter-nya dan di situs mereka, bahwa penggunaan bahan peledak pada aparat sebagai bagian dari kampanye melawan pasukan keamanan .
Dikatakan, serangan tidak akan berhenti sampai tiran yang berkuasa jatuh dan syariat Allah ditegakkan. Namun, apa yang dilakukan ISIS dianggap justru menodai citra Islam sebagai rahmatan lil alamin -- berkah bagi semesta alam.
Serangan serupa memang telah meningkat sejak penggulingan Presiden Islamis Mesir, Mohammed Morsi, lebih dari setahun yang lalu. (Ein)
ISIS Serukan Kelompok Militan Mesir Serang Aparat
ISIS meminta gerilyawan di Semenanjung Sinai, Mesir, menekan maju dan menyerang pasukan keamanan negara itu serta memenggal kepala mereka.
Advertisement