Liputan6.com, New York - Serangan udara yang dilakukan AS bersama 5 sekutunya dari Arab pada Selasa 23 September 2014 di Suriah, ternyata mengenai kelompok teroris lain. Dilaporkan pemimpin Al-Nusra -- grup yang berafiliasi dengan Al Qaeda -- tewas dalam gempuran tersebut.
Hal itu diketahui dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok Al Nusra. Yang menyebutkan pemimpin mereka, Abu Yousef al-Turki juga dikenal sebagai 'The Turk' tewas.
Pernyataan Al-Nusra yang diposting di Twitter itu, diikuti dengan foto kematian The Turk sebagai bukti.
Kendati demikian, dikutip dari CNN Rabu (24/9/2014), kebenaran berita tersebut belum dapat dipastikan. Tapi Observatory for Human Rights di Suriah melaporkan kelompok teror itu memang salah satu target dalam serangan udara itu. Sementara Amerika Serikat belum mengidentifikasi al-Nusra sebagai sasaran dalam gempuran itu.
"Serangan udara yang mulai Selasa pagi waktu setempat baru dimulai," kata juru bicara Pentagon, Laksamana Muda Angkatan Kirby yang menolak berkomentar tentang operasi militer selanjutnya.
Militer AS menyebutkan, mereka tak sedirian dalam serangan untuk menumpas ISIS. Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Yordania mengambil bagian. Qatar juga turut serta.
"Telah dijelaskan bahwa Amerika Serikat akan bertindak sebagai bagian dari koalisi yang luas. Itulah yang kami lakukan," kata Obama. Kekuatan koalisi ini menjelaskan kepada dunia, bahwa ini bukan perang Amerika saja."
Dilansir dari BBC, para aktivis mengatakan paling tidak 70 milisi ISIS dan 50 lainnya terkait jaringan Al Qaeda tewas dalam serangan udara yang dilakukan AS bersama sekutunya itu. (Ein)
Serangan Udara AS ke ISIS di Suriah Tewaskan 'Sahabat' Al Qaeda
Kelompok Al-Nusra memposting pernyataan di Twitter dengan foto kematian The Turk sebagai bukti, pasca-serangan udara AS.
Advertisement