Liputan6.com, Manila - Berlatar niat membantu sesamanya, desainer industri asalKosta Rika, Bernardo Urbina menciptakan kreasi furnitur unik. Dengan bermodal material kayu bekas yang berserakan di daerah bencana Topan Haiyan di Tacloban, Filipina.
"Saya selalu ingin membuat furnitur dari kayu bekas yang berserakan di sana," kata Urbina dikutip dari Filipino Times.Â
Tidak hanya mendaur ulang puing-puing di sana, sang desainer juga membantu para keluarga di Tacloban untuk mendapatkan uang dari penjualan karya mereka.
"Saya melihat puing-puing ini bergeletakan, dekat keluarga yang berusaha membangun kembali toko mereka. Aku mengumpulkannya, tapi aku tidak ingin membelinya, aku hanya mengambil kayu yang mereka buang sebagai sampah," jelas Urbina.
Advertisement
Dengan kekuatan kreativitasnya, ia berhasil menyulap rongsokan membuat karya mengangumkan. Yang juga multifungsi.
Alih-alih memproduksi secara massal meja dan kursi unik buatannya dari material sisa di kawasan bencana Tacloban, ia malah asik menciptakan beberapa yang unik. Lalu dijualnya, dan keuntungannya diberikan kepada keluaraga yang menyediakannya kayu-kayu bahan dasar pembuat furnitur itu.
Berikut beberapa hasil karya unik buatan Urbino. Dari rak gelas hingga meja untuk minum kopi.
Puing Jadi FurnitureÂ
Beberapa karya unik yang sudah dibuat yakni rak gelas dari bekas gerobak kecil milik seorang bocah laki-laki bernama Francisko Estupin di Tacloban.
Lalu ada penahan panas untuk panci atau hot plate. Yang terbuat dari kayu sisa kiriman wanita bernama Marianita Epil. Keren!
Â
Yang tak kalah uniknya adalah akar kayu besar dari Melvin Ludhko dan sisa-sisa tangga kayu milik Nestor Abilado. Yang disulap oleh Urbina menjadi meja untuk minum kayu yang sangat artistik.
Â
Serpihan tangga juga bisa diubah jadi meja artistik
Kapal yang sudah bolong-bolong milik Wilson Pinaloza pun berhasil dikaryakan oleh Urbina, menjadi meja minum kopi yang beda.
Aksi mulia Urbina, telah membantu masyarakat yang putus asa kehilangan harta benda akibat bencana. Sementara dirinya bereksperimen dengan desain-desain baru dari material sisa, para penduduk Tacloban bisa menjadikan karyanya sebagai inspirasi.
Awalnya Urbina berharap untuk membangun usaha furnitur dekat Tacloban Filipina, mengingat banyaknya puing-puing yang tak terpakai. Dengan mempekerjakan korban topan monster Haiyan. Tapi ia merasa terlalu sulit.
"Daerah itu masih benar-benar terdampak oleh topan yang menelan korban jiwa sekitar 6 ribu orang. Sulit listrik, dan mesin belum ada di sana," ungkap Urbina seperti dimuat media Kosta Rika, Tico Times. (Ein)
Advertisement