Liputan6.com, Washington DC - Serangan di Tall Al Qitar dilancarkan berdasar informasi intelijen Amerika Serikat. AS memang mengintensifkan serangannya karena diketahui Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) hampir merampungkan perencanaan penyerangan target-target Barat, baik di Eropa maupun di Amerika.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (25/9/2014), Sekertaris Pers Pentagon menyatakan serangan udara saja tak cukup. Untuk menghadapi ISIS, perlu upaya menghancurkan daya tarik ideologi radikal dan barbar yang diusung ISIS.
Baca Juga
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bergabung dalam serangan di Suriah Timur ini. Serangan udara telah menewaskan 14 militan ISIS dan 5 warga sipil.
Advertisement
Warga Kurdi di Suriah yang mengungsi dari ISIS menyebut ISIS merespons serangan AS dan koalisi dengan memfokuskan serangan mereka ke dekat perbatasan Suriah dengan Turki.
Namun ISIS tetap maju hingga ke Kota Kobani di utara Suriah. Di tiap desa dilaporkan ISIS memenggal 1 warga untuk menakuti warga lain dan membakar desa.
Baca juga:
Dipimpin Obama, DK PBB Sahkan Resolusi Stop Jihad ke Irak & Suriah
AS Habisi Pemimpin Kelompok Pecahan Al Qaeda?
Terkuak, Situasi Ngeri di Jantung Kota ISIS
(Ans)