Sukses

Bandara Chicago Dibakar, Pelaku Tinggalkan Pesan di Facebook

Pelaku yang membakar Gedung ATC Bandara Chicago mencoba bunuh diri, namun berhasil dicegah petugas.

Liputan6.com, Chicago - Sejumlah orang di Bandara Internasional Chicago O'Hare, Illinois, Amerika Serikat (AS) diliputi kepanikan lantaran seorang pria membakar gedung pengendali lalu lintas udara (ATC) pada Jumat 26 September waktu setempat. Setelah beraksi, lelaki tersebut mencoba bunuh diri, namun berhasil dicegah petugas.

Akibat kejadian tersebut, salah satu bagian dari gedung ATC hangus terbakar. Situasi bandara kacau dan seluruh penerbangan sempat ditunda. Tapi embarkasi pesawat pada Sabtu (27/9/2014) pagi sudah kembali normal.

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengatakan, pelaku teridentifikasi bernama Brian Howard. Pria berusia 36 tahun itu diketahui merupakan pekerja kontrak di Gedung ATC Bandara Chicago. Kini ia tengah dirawat intensif di rumah sakit setempat karena luka bakar.

Hingga kini, FBI masih menyelidiki motif Howard membakar bandara dan bunuh diri. Perkembangan terbaru, FBI menemukan pesan dari Facebook Howard yang dikirim kepada teman-temannya sebelum si pelaku beraksi.

Dalam pesan tersebut, Howard mengatakan, "Sangat sulit untuk melihat situasi saat ini. Dan inilah mengapa saya bertindak untuk Zau (tiga huruf untuk kode ATC). Jadi aku mengepulkan asap, berhati-hatilah teman-teman." Demikian yang dimuat CNN.

Atas perbuatannya tersebut, Howard ditetapkan sebagai tersangka. Ia didakwa menghancurkan fasilitas bandara dan terancam hukuman penjara selama 20 tahun dan denda sebesar US$ 250 ribu atau sekitar Rp 3 miliar.

Sebelumnya ratusan pesawat di Chicago batal diterbangkan hingga Jumat 26 September waktu setempat. Menurut laporan Chicago Tribune, ada 700 pesawat dibatalkan terbang di dua bandar udara dan hampir 600 penerbangan ditunda. Laporan lain menyebut Southwest Airlines membatalkan semua penerbangan di dua bandar udara sampai sore.

Operator penerbangan Bandara Chicago mengatakan peralatan radio tak berfungsi dan diperlukan waktu beberapa jam agar penerbangan bisa normal kembali di salah satu bandara paling sibuk di dunia. (Sss)