Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa badan-badan intelijen AS selama ini telah meremehkan kelompok militan ISIS yang beraksi di wilayah Suriah dan di lain sisi melebih-lebihkan kemampuan militer Irak untuk melawan kelompok militan tersebut.
Ucapan Obama itu terlontar dalam sebuah wawancara dengan CBS. Mengutip komentar Direktur Intelijen Nasional James Clapper kepada Washington Post awal bulan ini, Obama mengatakan intelijen AS meremehkan apa yang telah terjadi di Suriah setelah militan ISIS bergerak di bawah tanah ketika marinir AS mengalahkan al-Qaida di Irak.
"Mereka mampu untuk menyusun kembali diri mereka dan mengambil keuntungan dari kekacauan itu. Dan ini menjadi ground zero untuk jihad di seluruh dunia," kata Obama seperti dikutip dari The Guardian, Senin (29/9/2014).
ISIS mengontrol daerah yang luas dari Suriah dan Irak utara dan telah menewaskan ribuan orang. Pemenggalan 2 wartawan AS dan seorang pekerja bantuan Inggris oleh militan ISIS telah mengejutkan dunia. Hal inilah yang membuat AS melakukan serangan udara ke Irak yang dimulai pada 8 Agustus lalu, dan lebih dari 200 serangan lanjutan.
Berbicara kepada CBS, Obama menguraikan tujuan militer AS melawan Isis sebagai langkah untuk mengecilkan gerak kelompok militan tersebut serta mencegah bertambahnya pengikut mereka.
"Kami harus mendorong mereka kembali dan mengecilkan ruang, kontrol, kapasitas, senjata, dan bahan bakar serta memotong pembiayaan mereka. Kita juga akan bekerja untuk menghilangkan aliran pejuang asing," kata Obama.
Dia juga mengatakan solusi politik diperlukan di Irak dan Suriah untuk perdamaian dalam jangka panjang.
Wawancara dengan CBS ini dijadwalkan disiarkan secara penuh pada Minggu (28/9/2014) malam waktu setempat.
Obama: Badan Intelijen AS Telah Meremehkan Kemampuan ISIS
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa badan-badan intelijen AS selama ini telah meremehkan kelompok militan ISIS.
Advertisement