Liputan6.com, Sofia, Bulgaria - Sebuah pabrik bahan peledak di utara ibukota Bulgaria, Sofia meledak. 15 Orang pun dikhawatirkan tewas, setelah ledakan itu.
"Tidak ada tanda-tanda kehidupan di lokasi ledakan," kata Kepala Pasukan Pertahanan Sipil Bulgaria Nikolay Nikolov seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/10/2014).
Tiga karyawan wanita berada di dekat pabrik di Gorni Lom pada saat itu, juga dilaporkan terluka. Mereka kini sudah dirawat di rumah sakit.
Petugas penyelamat mengatakan, mereka tidak dapat masuk ke situs ledakan sampai Kamis malam waktu setempat. Khawatir akan terjadi ledakan lagi.
Namun, para pejabat kementerian dalam negeri mengunjungi pabrik itu dengan mengabaikan perintah. Mereka mengaku tidak menemukan korban selamat.
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 17.00 (14.00 WIB) pada hari Rabu. Ledakan besar kedua dilaporkan terjadi pukul 21.45.
Pabrik yang berada 120 km (75 mil) utara dari Sofia, menghancurkan stok amunisi usang untuk tentara Bulgaria yang menangani bahan peledak dari Yunani. Demikian dilansir harian Dnes mengutip seorang ahli.
Hingga kini, penyebab ledakan itu belum jelas. Namun laporan mengatakan 10 ton bahan kimia yang sangat eksplosif yang disimpan di pabrik sebagai pemicunya.
Media lokal memberitakan, akan dikirim drone untuk terbang di atas pabrik tersebut. Pemerintah juga telah memutuskan untuk mengirim tim yang dilengkapi dengan mobil lapis baja. Namun belum dipastikan kapan pengerahan tim tersebut.
"Pabrik telah menjadi abu," kata seorang juru bicara kementerian dalam negeri setempat
Ledakan di pabrik di Bulgaria sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2007 dan 2010. Dua unit pabrik rata saat ledakan di tahun 2010. Beberapa orang dilaporkan terluka. (Ans)