Sukses

Kejutan, Pejabat Tinggi Korea Utara Kunjungi Korsel

Delegasi Korut dipimpin Hwang Pyong-so, yang dianggap orang nomor dua setelah Kim Jong-un. Dua tamu lainnya juga bukan orang sembarang.

Liputan6.com, Incheon - Tiga pejabat senior Korea Utara bertamu ke Korea Selatan, untuk menghadiri upacara penutupan Asian Games. Kunjungan kejutan tersebut dipandang sebagai kesempatan langka untuk pembicaraan tingkat tinggi 2 negara yang terus berseteru itu. Ini yang pertama dalam kurun waktu 5 tahun.

Delegasi Korut dipimpin Hwang Pyong-so, yang dianggap sebagai orang nomor dua setelah Kim Jong-un.

Hwang bertemu Menteri Unifikasi Korea Selatan Kihl-jae Ryoo dan penasihat keamanan senior. Selain menghadiri penutupan Asian Game Sabtu ini, rombongan Korut juga makan siang bersama Menteri Ryoo dan Menteri Pertahanan Korsel Kim Kwan-jin -- sebelum kembali ke Pyongyang.

Seperti dimuat BBC, Sabtu (4/10/2014), dalam pertemuan tertutup, dua Korea sepakat untuk menghidupkan kembali pertemuan formal tingkat tinggi yang secara efektif dihentikan pada Februari lalu. Kedua belah pihak juga setuju mengadakan pembicaraan kembali dalam hitungan minggu.

Hwang adalah pejabat politik tertinggi di Tentara Rakyat Korea. Dua pejabat lain dalam rombongannya adalah Choe Ryong-hae dan Kim Yang-gon, petinggi penting dari partai berkuasa.

Dua Korea putus hubungan selama empat tahun. "Tapi masalah ekonomi Korut diduga memaksa perubahan taktik," demikian menurut wartawan BBC.

Kunjungan Hwang mengarah ke spekulasi bahwa negara paling menutup diri di dunia itu sedang berusaha menjalin hubungan dengan pihak Selatan, meski dua negara secara teknis masih berperang. Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai seperti semestinya.

Kunjungan tersebut dilakukan di tengah sepekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un. Ia tak terlihat di depan publik sejak 3 September 2014 lalu. Penampilan terakhirnya dalam dokumenter televisi negara menunjukkan, pemimpin muda Korut itu berjalan pincang, dengan berat badan yang makin menggelembung.

Absennya Kim Jong-un sempat menimbulkan spekulasi, ia dikudeta. Soal itu, Amerika Serikat mengaku belum bisa mengonfirmasi soal isu kudeta di Korut.

"Saya hanya bisa mengatakan bahwa belum ada konfirmasi soal laporan tersebut. Kami sudah mencari tahu namun belum mendapatkan konfirmasi," kata juru bicara Deplu AS, Jen Psaki, seperti dikutip dari Yonhap, Rabu 1 Oktober. (Tnt)