Liputan6.com, Berlin - Apa yang dilakukan balita ini cukup unik dan mengagumkan. Ia ikut ayahnya melakukan olahraga paralayang di ketinggian 6.500 kaki atau sekitar 1.981 meter. Keren!
Seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (8/10/2014), bocah perempuan berusia 3 tahun ini diikat pada dada ayahnya saat paralayang pertamanya. Tak ada rasa ketakutan terpancar dari wajahnya.
Luisa Broschart nama bocah cilik pemberani yang terbang perdana, tandem dengan ayahnya, Mik Broschart.
Dalam video yang juga beredar di YouTube, sepanjang penerbangan bocah perempuan berusia 3 tahun dan pria 49 tahun itu melambung di atas bukit-bukit Bavarian Lenggries yang amat subur di Jerman selatan. Mereka mengudara selama lebih dari 20 menit.
Bocah perempuan itu terlihat celingukan ke kanan dan kek kiri. Melepas kedua tangannya dari pegangan. Lalu mengambil tali pengendali paralayang sang ayah.
Baca Juga
Pengalaman pertamanya Luisa sepertinnya sangat mengesankan. Sebab ia selalu ingin terbang lagi usai mendarat. "Segera setelah mendarat ia meneriakkan 'terbang sekali lagi!'," kata Mik.
"Luisa benar-benar menyukainya - hal pertama yang dia katakan ketika kami mendarat adalah:'one more flight!'. Dia tidak sabar untuk lepas landas lagi," jelas Mike.
Advertisement
Mik menuturkan, Luisa kerap mengajaknya paralayang sejak bisa bicara. Namun ia tak bisa memenuhi permintaan tersebut. Karena ketika itu tubuhnya belum cukup besar untuk masuk ke dalam safety harness atau jaring pengaman.
Setiap kali cuaca cerah, Luisa pasti selalu merengek meminta paralayang. "Aku tidak pernah memaksa dia terbang. Dia selalu berkata 'Hei ayah, cuaca bagus, aku ingin pergi terbang'," tambah dia.
Permintaan unik untuk anak seusianya itu semakin sering ketika kakak Luisa yang berusia lima tahun, Emilia bisa terbang sendiri karena tubuhnya lebih besar dan bisa masuk ke safety harness.
"Dia merengek selama dua tahun terakhir, tapi tubuhnya belum cukup besar hingga akhirnya saat ini bisa terwujud keinginannya itu," ujar Mik.