Liputan6.com, Baghdad - Pemerintah Prancis menyatakan telah mendukung usulan Turki, untuk menciptakan kawasan penyangga bebas perang di sepanjang perbatasan Suriah. Hal itu dilakukan guna membantu para pengungsi yang melarikan diri dari kejaran kelompok militan ISIS.
Gerak maju kelompok militan itu telah menyebabkan sekitar 200 ribu orang, yang sebagian warga Kurdi, mengungsi ke luar dari Kota Kobane ke wilayah Turki.
Presiden Prancis Francois Hollande, menyampaikan dukungan itu dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, Rabu 8 Oktober.
"Kawasan penyangga itu antara lain untuk menampung dan melindungi para pengungsi," kata Hollande seperti dimuat BBC, Kamis (9/10/2014).
Ditambahkannya, bahwa ada kebutuhan untuk mencegah pembunuhan massal atas para penduduk di Suriah utara.
Usulan kawasan penyangga dari Erdogan itu, kemungkinan akan melibatkan pengerahan pasukan darat.
Baca Juga
Namun seorang juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan bahwa kawasan penyangga bukan sebuah pilihan.
Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan strateginya adalah serangan udara dengan sasaran ISIS.
Advertisement
Walau serangan udara pimpinan Amerika Serikat untuk sementara berhasil mencegah Negara Islam untuk menguasai Kobane, tekanan meningkat agar dunia internasional bertindak mempertahankan kota tersebut.
Pertarungan terus berlangsung antara para pejuang Kurdi dan militan Islam dalam memperebutkan Kobane dari tangan ISIS.