Sukses

MH370 Berputar Tak Terkendali pada Saat-saat Terakhirnya...

Para penyelidik juga mengonfirmasi bahwa mereka kini kembali mengubah fokus pencarian. Lebih jauh ke selatan.

Liputan6.com, Perth - Penyisiran masih dilakukan di Samudera Hindia, untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang secara misterius pada Sabtu 8 Maret 2014. Segala petunjuk digunakan, termasuk informasi dari simulator.

Berdasarkan informasi terbaru dari simulator, MH370 diduga berputar tak terkendali, secara spiral, lalu menghujam ke Samudera Hindia, ketika mesinnya kehabisan bahan bakar. Memberikan petunjuk saat-saat terakhir Boeing 737-200 tersebut beserta 239 orang di dalamnya.

"Simulator mensimulasi kejadian yang melibatkan habisnya bahan bakar di mesin sebelah kanan diikuti flameout pada mesin sebelah kiri tanpa kontrol," demikian rilis yang dikeluarkan Biro Keamanan Transportasi Australia, Australian Transport Safety Bureau Rabu malam, seperti dimuat The Age, Kamis (9/10/2014).

"Berdasarkan skenario tersebut, pesawat turun dalam kondisi berputar (spiral), banting arah ke kiri, lalu menabrak air dalam jarak relatif dekat setelah mesin mengalami flameout terakhir."

Para penyelidik juga mengonfirmasi bahwa mereka kini mengubah fokus pencarian, berdasarkan data analisis teranyar dari penerbangan, juga data satelit.

Pada awal pencarian, analisis mengindikasikan 'kemungkinan sangat besar' menemukan MH370 di sepanjang busur yang telah didefinisikan di Samudera Hindia bagian selatan.

Busur ke-7 -- 'jabat tangan' terakhir satelit dengan pesawat nahas -- diyakini menjadi lokasi di mana kapal terbang kehabisan bahan bakar dan jatuh.

Laporan ATSB Juni lalu memprioritaskan zona pencarian di atas fitur bawah tanah yang dinamakan Broken Ridge -- lebih dari 2.000 kilometer barat Perth.

Namun, baru-baru ini prioritas area pencarian mereka telah bergeser lebih jauh ke selatan.

"Analisis terbaru mengindikasikan bahwa pencarian bawah laut harus diprioritaskan di area lebih jauh ke selatan," demikian isi laporan.

Namun, laporan tersebut menekankan, area pencarian baru itu masih bisa berubah.

Kapal laut pertama akan memulai pemindaian pekan ini. GO Phoenix yang dikontrak Malaysia juga sudah sampai di lokasi Senin lalu. Dengan teknologi sonar canggih, para ahli berharap bisa mendeteksi potongan-potongan besar puing-puing: seperti mesin atau pesawat.

Kapal kedua, Fugro Discovery, akan meninggakan Pelabuhan Fremantle, siap menjalankan tugas di area pencarian pada akhir pekan.

Kapal ketiga, Fugro Equator juga akan melakukan survei di area pada akhir bulan ini.

Meski perburuan besar-besaran telah dilakukan, MH370 yang raib saat menempuh perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China belum juga ditemukan. (Riz)