Sukses

Presiden Nigeria Tak Rela 'Dituduh' Jadi Orang Terkaya Afrika

Situs richestlifestyle.com, menempatkan Jonathan di ranking 6 dalam daftar, mengklaim kekayaannya mencapai US$ 100 juta atau Rp 1,2 triliun.

Liputan6.com, Abuja - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan ancam gugat sebuah situs, yang memasukkannya dalam daftar 10 pemimpin terkaya di Afrika.

Situs richestlifestyle.com, menempatkan Jonathan di ranking 6 dalam daftar, mengklaim kekayaannya mencapai US$ 100 juta atau Rp 1,2 triliun.

Menanggapi informasi tersebut, pihak kepresidenan Nigeria mengeluarkan pernyataan bahwa dimasukkannya nama sang presiden dalam daftar, "tidak berdasarkan fakta sebenarnya", dan dituduh sebagai upaya untuk menggambarkannya sebagai koruptor.

Menyusul pernyataan istana, situs tersebut kemudian menghapus nama Goodluck Jonathan dari daftar.

Kini, posisi presiden Nigeria di posisi ke-6 digantikan Raja Swaziland, Mswati III, dengan jumlah kekayaan setara. "Sang raja adalah pemimpin kerajaan terkaya ke-15 di dunia, menurut Forbes Magazine," demikian dikutip dari richestlifestyle.com.

Presiden Goodluck Jonathan sebelumnya pernah mendapat kritik gara-gara tak mengumumkan daftar kekayaannya.

Pada tahun 2012, pejabat badan pengawas Nigeria, Code of Conduct Bureau, seperti dikutip media massa setempat Vanguard mengatakan, Jonathan sejatinya menyerahkan daftar kekayaan, namun menolak mengumumkannya ke publik.

Pihak kepresidenan menyebut, jumlah kekayaan nyata sang pemimpin, "jauh, sangat jauh berbeda dari US$ 100 juta yang disebarkan oleh richestlifestyle.com dan publikasi lain yang juga memuatnya," demikian pernyataan yang dimuat BBC, seperti dikutip Liputan6.com, Jumat (10/10/2014).

Pernyataan itu menambahkan, Presiden Jonathan secara rutin menyerahkan daftar kekayaannya sesuai aturan hukum Nigeria sejak 1999, sejak ia kali pertama menduduki jabatan publik.

"Sejak 1999, ia tak punya pendapatan lain selain gaji sebagai wakil gubernur, gubernur, wapres, pelaksana tugas presiden, dan presiden."

Kantor kepresidenan mengancam akan mengugat situs richestlifestyle.com kecuali pihak tersebut menarik kembali artikelnya, dan minta maaf.

Kalau presiden Nigeria tak rela 'dituduh' sebagai salah satu pemimpin terkaya, beda lagi dengan Pangeran Arab Saudi, Alwaleed Bin Talal Al Saud. Ia menuntut Forbes karena kurang banyak menyebut hartanya.

Majalah Forbes melaporkan kekayaannya 'hanya' mencapai US$ 20 miliar. Padahal. Kata sang pangeran, jumlah itu kurang banyak. (Tnt)