Liputan6.com, Ankara - Sedikitnya 31 orang tewas dan 360 lainnya dilaporkan terluka dalam aksi protes besar di Turki dalam 4 hari terakhir. Massa memprotes pemerintah Turki yang dinilai kurang bertindak dalam membantu warga Kobani, Suriah yang diserang ISIS.
Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala mengatakan, dua di antara korban tewas tersebut adalah seorang polisi. 5 Pelaku penembakan yang juga demonstran juga meregang nyawa.
Sebelumnya ribuan orang Kurdi di Turki turun ke jalan dan melakukan long march untuk mendesak pemerintah ambil tindakan membantu warga Kobani, Suriah yang dikepung ISIS.
Aksi tersebut berlangsung rusuh. Demonstran bertindak anarkis. Polisi pun terpaksa melawan. Bahkan tentara dan tank diturunkan untuk meredam kerusuhan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, aksi demonstrasi itu sengaja dilakukan untuk menjegal upaya perdamaian pemerintah dengan pihak pemberontak Kurdi. Jadi dibuat seolah-olah aparat menyerang massa, meski menurut dia, demonstran yang berbuat kekerasan terlebih dahulu.
"Ini sangat jelas bahwa aksi itu untuk menyabotase upaya damai dan persaudaraan kita," ujar Erdogan, seperti dimuat Al-Arabiya, Sabtu (11/10/2014).
Dia menegaskan bahwa pihaknya tak akan menolelir segala bentuk ancaman dan kekerasan yang merenggut keamanan, perdamaian, dan stabilitas Turki. Pemerintah akan bertindak tegas.
"Kami akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengusut orang-orang yang bertindak anarkis," tandas Erdogan yang baru saja terpilih sebagai Presiden Turki pada Agustus 2014 lalu. (Tnt)
Protes Soal ISIS di Turki Merenggut 31 Nyawa
Ribuan orang Kurdi di Turki turun ke jalan dan melakukan long march, untuk mendesak pemerintah ambil tindakan membantu warga Kobane, Suriah.
Advertisement