Sukses

Boko Haram Janji Lepaskan Gadis-gadis yang Diculik

Militer Nigeria dilaporkan telah berhasil mencapai perjanjian gencatan senjata dengan kelompok radikal Boko Haram.

Liputan6.com, Abuja - Militer Nigeria dilaporkan telah berhasil mencapai perjanjian gencatan senjata dengan kelompok radikal Boko Haram. Tidak cuma gencatan, ratusan gadis yang masih diculik Boko Haram juga siap dilepaskan kelompok radikal ini.

Keterangan ini disampaikan oleh Kepala Angkatan Darat (AD) Nigeria, Alex Badeh. Pihak Nigeria pun menyambut baik gencatan senjata tersebut.

Dari keterangan Staf Kepresidenan Nigeria, Hasan Tukur gencatan senjata tidak capai dengan mudah. Perundingan mengenai kesepakatan tersebut memakan waktu 3 bulan.

Tukur menyatakan, negosiasi itu dapat dilakukan dengan mediasi dari Chad. Ketika perundingan dilakukan, delegasi Nigeria 2 kali bertemu perwakilan Boko Haram.

Untuk masalah pelepasan ratusan gadis yang masih disekap Boko Haram, Tukur meyakini Boko Haram akan menepati janjinya. Sebabnya, pelepasan tersebut masuk dalam poin yang harus dipatuhi Boko Haram terkait gencatan senjata ini.

"Mereka telah meyakinkan kita bahwa gadis itu akan segera dilepaskan, saya sangat optimistis dengan hal tersebut," sebut Tukur seperti dikutip dari BBC, Sabtu (18/10/2014).

Walau begitu, belum bisa dipastikan kapan Boko Haram akan melepaskan gadis-gadis ini. Pihak Nigeria hanya memastikan setelah ini mereka akan menggelar pertemuan lanjutan dengan Boko Haram di Ibu Kota Chad, Ndhamena pada pekan depan.

Sebelumnya, Boko Haram - yang namanya diterjemahkan sebagai "pendidikan Barat adalah haram" -- menyatakan perang terhadap semua tanda-tanda apa yang dilihatnya sebagai pengaruh Barat yang 'merusak.

Mereka menculik lebih dari 300 gadis berusia 16 sampai 18 tahun di Nigeria. Hanya karena mereka bersekolah. Bagi penculik -- militan garis keras Boko Haram -- perempuan muda tak seharusnya menempuh pendidikan, menikah saja cepat-cepat dan tinggal berdiam diri dalam rumah.

Pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau bahkan sempat mengancam akan menjual para korban sebagai 'budak'.(Ein)

Video Terkini