Liputan6.com, Ottawa - Polisi akhirnya melumpuhkan seorang pria yang menembak secara membabi buta di dalam Gedung Parlemen di Ottawa, Kanada. Serangan di dalam gedung parlemen tersebut terjadi setelah seorang pria melumpuhkan 2 tentara di depan Tugu Peringatan Perang Nasional.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (23/10/2014), dalam serangan ini seorang tentara dilaporkan tewas, dan seorang lagi menderita luka parah.
Puluhan tembakan yang dilepaskan pria itu disebut sebagai serangan teroris. Beruntung Perdana Menteri Stephen Harper luput dari serangan dan berhasil dievakuasi dari Gedung Parlemen Kanada.
Usai peristiwa tersebut, pihak berwenang langsung meminta masyarakat untuk menjauhi Gedung Parlemen. Otoritas setempat juga mengumumkan peningkatan status keamanan menjadi Siaga I untuk Kanada.
Sekalipun pelaku penembakan sudah tewas, polisi setempat mengatakan operasi pengejaran pada jaringan tersangka masih berlangsung.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak tinggal diam, melihat serangkaian aksi teror yang terjadi di negara tetangganya, Kanada. Ia menyebut insiden itu sangatlah tragis.
Orang nomor satu di AS tersebut tak ragu menyatakan penguatan dan kewaspadaan merupakan, sebagai hal paling penting dilakukan saat ini. Sebab diyakini Obama, kedua hal itu merupakan senjata paling ampuh untuk menangkal aksi teror.
Oleh sebab itu, Kanada dan AS, diyakini Obama, harus berkerjasama demi mewujudkan hal tersebut. Aksi teror itu juga disebut-sebut memicu AS untuk menaikan status keamanannya. (Mut)
Baca juga:
Gedung Parlemen Kanada Ditembaki, Seorang Tentara Terluka
Anjing Penjaga Gagalkan Penyusupan ke Gedung Putih AS
Advertisement
23-10-1983: Barak Militer AS di Beirut Dibom, 241 Tentara Tewas