Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pada hari ini, 28 Oktober 1914, sebuah pertempuran sengit terjadi di Perairan Penang yang kini merupakan wilayah Malaysia. Kapal Jerman melakukan serangan yang menyebabkan beberapa kapal sejenis yang menjadi target serangannya tenggelam.
Dalam ulasan Today in History kali ini, selama Perang Dunia I, Penang menjadi salah satu pelabuhan penting yang dipakai Inggris di wilayah Asia Tenggara. Tidak hanya digunakan kapal dari Negeri Ratu Elizabeth, sekutu dari mereka seperti dari Prancis dan Rusia juga diizinkan bersandar di Penang, Malaysia.
Melihat kondisi Penang yang sangat vital, Kapal Jerman SMS Emden melancarkan satu taktik serangan yang sama sekali tidak pernah terpikir oleh kapal-kapal lawan. Saat itu, keputusan yang diambil Kapten Kapal Letnan Komandan Karl Von Muller untuk memulai serangan sama sekali dilakukan tanpa ada perintah dari pusat.
"Von Muller berpikir bahwa kapal Prancis Dupleix dapat menenggelamkan kapal mereka. Namun, karena ia yakin dengan kekuatan tembakan (MS Emden) ia percaya nantinya kemenangan ada tangan Jerman," sebut Psikiater Militer Inggris, Dr John Robertson, seperti dikutip dari The Star, Selasa (28/10/2014).
Akibat pemikiran tersebutlah, Muller memutuskan untuk menyamarkan MS Emden menjadi kapal Inggris. Memakai bendera Union Jack dan menebarkan asap hitam ala kapal dari kelompok lawan, MS Emden berhasil masuk ke penang dan melancarkan serangan ke kapal lawan.
Ketika Emden mulai menyerang aksi yang tak bisa dilupakan terjadi, bendera Inggris mereka turunkan dan diganti dengan bendera Jerman sembari menembakan terpedo. Akibatnya, kapal Rusia yang menjadi sasaran Zhemchug, sama sekali tidak punya tenaga untuk merespons.
Zhemchug akhirnya berhasil ditenggelamkan. 89 Pelaut tewas dan 143 lainnya menjadi korban luka.
Belum berhenti, kapal patroli Prancis Mousquet yang baru kembali dari patroli langsung dihantam terpedo dari Emden. Sebanyak 47 kru kapal Mousquet tewas dan 36 lain diambil menjadi tawanan.
Pertempuran Penang ini merupakan tamparan keras bagi Inggris dan sekutunya. Sebab, strategi keamanan dari Inggris terlihat sangat lemah sehingga mudah diserang.
"Meskipun serangan di Penang bisa diantisipasi, Otoritas Pelabuhan Inggris sudah gagal mengimplementasi standar keamanan yang sebelumnya sudah diperingatkan Prancis dan pusat," tambah Robertson.
"Pemerintah Inggris mencoba menyalahkan sekutunya mereka menyebut Prancis pengecut dan Rusia tak kompeten, tak ada yang benar dan kejadian tersebut masih akan simpang siur selama 100 tahun hingga sekarang," jelas dia.
Kisah Emden pun tak berakhir manis. Setelah sukses pada misinya di Penang, Kapal dari Negeri Bavaria tersebut harus menerima kenyataan bahwa 10 hari setelah pertempuran di perairan Malaysia mereka dikalahkan dan ditegelamkan kapal HMAS Sydney. 134 Orang dari Emden tewas, dan 69 lainnya menderita luka-luka.
Today in History pada tanggal yang sama di 2007 tercatat sebagai momen saat Presiden wanita pertama di Argentina terpilih. Namanya adalah Cristina Fernandez de Kirchner.
Selain itu, pada 28 Oktober 1955, CEO Microsoft Corporation yang juga pernah menjadi orang terkaya di dunia William Bill Gates lahir ke dunia. (Riz)
28-10-1914: Taktik Kamuflase Jerman Lumpuhkan Lawan di Penang
Pada hari ini, 28 Oktober 1914, sebuah pertempuran sengit terjadi di perairan Malaysia. Namun taktik mengejutkan digunakan Jerman.
Advertisement
Kredit