Liputan6.com, Hawaii - Penduduk sebuah desa di Hawaii dicekam kekhawatiran. Mereka terancam airan lava Gunung Kilauea. Evakuasi besar-besaran dilakukan.
Lava merah superpanas yang mengalir dari puncak Kilauea ke Desa Pahoa selama beberapa minggu memang bergerak lambat, namun ia mampu menghancurkan apapun yang dilewatinya.
Lava bersuhu lebih dari 900 derajat Celcius bisa membakar rumah-rumah, menciptakan kebakaran hebat yang tak akan bisa diatasi pemadam kebakaran.
"Orang-orang menabung demi mendapatkan properti di sini. Namun mereka terancam kehilangan segalanya," kata pebisnis Mike Metcalf kepada Reuters, seperti dikutip Liputan6.com, Rabu (29/10/2014).
Kilauea yang terletak di Big Island telah erupsi dan menyemburkan lahan sejak 1983, namun baru belakangan ini lava meluber dari kawah atau patahan baru hingga mengancam penduduk yang tinggal di sekitarnya.
Dua jalan ke Pahoa ditutup. Pemakaman para mendiang sudah lebih dulu dihancurkan aliran material panas. Meski bahaya, penduduk dibolehkan menyaksikan rumah-rumah mereka hancur. Mereka juga diizinkan mengambil foto atau video untuk kepentingan pengajuan klaim asuransi.
"Tak terbayang rasa frustasi...juga keputusasaan yang akan mereka alami," kata Direktur Pertahanan Sipil Hawaii County, Darryl Oliveira.
Dengan temperatur mencapai 1.000 derajat Celcius, lava akan merusak apapun yang ia lalui. Sementara ke mana aliran panas itu akan melaju, tak bisa diprediksi.
Kemampuan untuk menghindar dari lava tergantung 3 hal: lokasi, sumber daya, dan yang terakhir adalah keberuntungan.
Beberapa dekade lalu di Hawaii, AS berusaha mengebom aliran lava, untuk mencegahnya mengalir. Namun, kawah akibat bom segera terisi lava. Di Islandia lain lagi caranya, dengan menuangkan air dingin untuk mendinginkan lava.
Sementara di Italia, hambatan dipasang untuk mencegah lava mengalir ke area wisata. Namun upaya-upaya tersebut baru terasa dampaknya setelah alam melakukan intervensi, atau jika erupsi lava berhenti.
"Hanya negara kaya yang punya sumber daya untuk menghentikan atau paling tidak mempertimbangkan aliran lava," kata ahli gunung, Dr Shannon Nawotniak kepada BBC.
Keberhasilannya tak mungkin 100 persen. "Hanya mungkin mengulur waktu hingga gunung berhenti erupsi." Dan tak ada yang bisa memastikan, hingga kapan Kilauea berhenti memuntahkan lava.