Liputan6.com, Islamabad - Atas perjuangannya yang berani juga berbahaya, demi memperjuangkan hak anak perempuan mendapat pendidikan, Malala Yousafzai -- aktivis Pakistan berusia 17 tahun -- kembali mendapat penghargaan. Anugerah tersebut diberikan oleh Organisasi penghargaan yang berbasis di Swedia.
"Penghargaan ini bukan hanya untuk satu gadis bernama Malala, penghargaan ini terutama bagi anak-anak yang tidak bersekolah," ujar Malala dalam sebuah wawancara dengan media Swedia SVT seperti dikutip dari ABC Online, Kamis (30/10/2014).
"Saya sangat senang dan merasa terhormat bahwa kali ini penghargaan ini adalah dari anak-anak. Mereka yang memilihku," kata dia.
Dilansir dari VOA News, Yousafzai mulai aktif memperjuangkan hak anak perempuan mendapat pendidikan sejak ia berusia 11 tahun. Kepalanya pernah ditembak militan Taliban akibat usahanya tersebut.
Selain Malala, penghargaan kehormatan World’s Children 2014 diberikan kepada John Wood, mantan direktur Microsoft Amerika. Ia dianggap telah memajukan program membaca bagi anak-anak. Lalu Indira Ranamagar, seorang pekerja sosial Nepal atas usahanya membantu anak-anak para narapidana.
Anugerah tahunan itu -- yang bernilai 50 ribu dolar, diberikan kepada mereka yang bekerja membangun dunia yang lebih manusiawi bagi hak-hak anak.
Gadis Pakistan itu sebelumnya pada 10 Oktober, juga meraih Nobel Perdamaian 2014. Ia berbagi penghargaan bergengsi itu dengan Kailash Satyarthi, seorang aktivis pejuang hak anak-anak asal India.
Malala dan Kailash Satyarthi mengalahkan pesaing lainnya, yakni Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus dan mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden. (Ein)
Advertisement