Sukses

Perenggut Nyawa Osama bin Laden Siap Muncul ke Publik

Osama bin Laden dinilai pihak yang bertanggung jawab atas serangan 9/11.

Liputan6.com, Washington DC - Amerika Serikat menyatakan Osama bin Laden tewas saat dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan khusus Navy SEAL. Hingga kini belum diketahui pasti tembakan dari anggota Navy SEAL yang mana, yang membuat Osama meregang nyawa.

Jawabannya segera diungkap dalam waktu dekat ini. Anggota Navy SEAL yang menembak Osama hingga tewas segera muncul ke publik untuk yang kali pertama.

Prajurit "Perenggut nyawa" Osama siap mengungkapkan identitasnya pada sebuah film dokumenter yang ditayangkan stasiun televisi berita AS, Fox News Channel (FNC) dalam 2 segmen pada 11-12 November 2014.

"The Navy SEAL akan berbagi cerita cerita bagaimana pelatihan anggota pasukan elite dan membeberkan bagaimana proses Operasi 'Neptune Spea', misi untuk membunuh bin Laden," demikian pernyataan Fox News, yang dimuat News.com.au, Jumat (31/10/2014).

"Sebelumnya kami belum membeberkan proses penyergapan itu secara rinci, dan tayangan nanti meliputi pengalaman 'si penembak' saat berkonfrontasi langsung dengan bin Laden, juga deskripsi saat-saat terakhir pemimpin teroris itu menghembuskan napas terakhir."

Penyerangan Navy SEAL terhadap Osama itu dilakukan di Abbottabad, Pakistan, 2 Mei 2011, atas perintah Presiden AS Barack Obama. Osama dinilai pihak yang bertanggung jawab atas serangan 9/11.

Meski baru muncul ke publik, Si Penembak Osama pernah menceritakan bagaimana proses penyerangan terhadap sang pemimpin Al Qaeda. Pria yang tak disebutkan namanya ini mengatakan, awalnya ada seorang anggota perempuan CIA yang memberitahukan, "Osama 100 persen berada di lantai 3 rumah persembunyiannya".

Saat berhadapan dengan targetnya, Si Penembak mengaku kaget dengan penampakannya. Osama terlihat lebih tinggi dari yang disangka -- paling tinggi di antara pengikutnya, berbadan kurus, janggut pendek, dan kepala pelontos.

Osama berlindung di balik sang istri, Amal -- yang diduga menjadi tameng hidupnya. Penembak dan timnya bisa melihat jelas apa yang terjadi melalui kacamata malam (night vision), namun Osama hanya bisa mengandalkan pendengarannya.

"Ia berjalan ke depan. Aku tak tahu apakah istrinya itu memakai rompi peledak. Osama juga bisa saja meraih senjata di dekatnya, dari manapun di kamar itu. Dia adalah ancaman. Jadi aku harus menembak kepalanya sehingga mereka tak punya kesempatan untuk meledakkan diri," kata dia, seperti dimuat Daily Mail.

"Detik itu juga, aku menembaknya, 2 kali di dahi. Dor! Dor! Tembakan kedua melumpuhkannya, ia lalu jatuh ke lantai, di depan tempat tidurnya. Lalu, aku menembaknya lagi, Dor! Di tempat yang sama."

Si Penembak mengaku menggunakan senjata EOTech red-dot holo sight. "Osama tewas. Ia sama sekali tak bergerak. Lidahnya terjulur ke luar."

Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri, Osama menghembuskan napas terakhir. "Aku masih ingat, ia menghela napas terakhirnya. Saat itu aku berpikir, apakah ini hal terbaik yang aku lakukan, atau sebaliknya, yang terburuk."

Osama tewas dengan dahi pecah membentuk huruf "V", organ dalam kepalanya merembes keluar. "Sesuatu yang orang AS tak ingin mengetahuinya." (Mvi)

Video Terkini