Liputan6.com, Kuala Lumpur - Di tengah penyelidikan internasional, pemerintah Malaysia menyampaikan keinginan agar puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina, digunakan sebagai tugu kenangan.
"Malaysia ingin menyusun puing-puing pesawat MH17 di tempat umum untuk mengenang 298 penumpang dan awak yang meninggal," ujar Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong-lai seperti dilansir BBC, Selasa (4/11/2014).
Pesawat MH17 diduga jatuh karena ditembak rudal berbasis darat saat melintasi wilayah udara Ukraina, tepatnya di Torez, Donetsk Oblast yang berbatasan dengan Rusia, pada 17 Juli 2014 lalu. Sebanyak 298 orang yang berada di dalamnya, tewas.
Sebagian besar penumpang, yakni 193 orang, berasal dari Belanda. Ada 12 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang MH17, di mana 11 di antaranya telah teridentifikasi.
Sementara, jenazah 44 warga Malaysia di pesawat MH17 telah diidentifikasi dan akan diterbangkan ke negara itu. Jenazah warga Malaysia itu direncanakan akan dimakamkan dalam upacara militer.
Di antara para korban termasuk nenek tiri Perdana Menteri Najib Razak. Najib telah berjanji kepada para keluarga korban untuk menyeret mereka yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines itu ke pengadilan.
Belanda pun memimpin tim investigasi internasional untuk mencari tahu pihak yang bertanggung jawab melancarkan tembakan rudal ke pesawat Malaysia Airlines itu.
Ditembaknya MH17 terjadi di tengah belum ditemukannya secara pasti lokasi jatuhnya MH370 pada Maret 2014 silam. Pemerintah Malaysia banyak dikritik karena tidak dapat menjelaskan hilangnya MH370, dengan 239 orang.
Malaysia Ingin Puing Pesawat MH17 Jadi Tugu Kenangan
"Malaysia ingin menyusun puing-puing pesawat MH17 di tempat umum untuk mengenang 298 penumpang dan awak yang meninggal."
Advertisement