Liputan6.com, Genoa - Russel Rebello akhirnya bisa pulang ke negeri leluhurnya di India. Meski hanya raga, tanpa nyawa. Jasad pramusaji itu ditemukan di bangkai kapal mewah Costa Concordia yang sedang dibongkar di Genoa, Italia. Ia adalah korban tewas ke-32. Yang terakhir.
Media setempat, Repubblica mengabarkan, jasad Rebello ditemukan di bagian kabin yang remuk akibat menabrak karang di sekitar Pantai Tuscan, dekat Pulau Giglio, Jumat malam nahas 13 Januari 2012. Costa Concordia yang mengangkut 4.200 orang dari 70 negara pun terbalik.
Saat satu demi satu jasad dikeluarkan dari Costa Concordia, Rebello tak jua ditemukan.
Ini adalah kali ketiganya pihak berwenang menyampaikan jasad Rebello ditemukan. Namun, 2 tes identifikasi yang diakukan pada jasad-jasad sebelumnya ternyata menunjukkan, itu bukan raganya.
Kali ini, 'keajaiban' terjadi. Para pekerja Ship Recycling yang membongkar kapal menemukan potongan seragam pramusaji yang menempel di jasad Rebello. Yang masih utuh meski terendam bertahun-tahun.
Dan kali ini, saudara mendiang, Kevin Robello, mengaku yakin jasad Russel telah ditemukan. "Aku berjanji pada keluargaku, bahwa aku akan membawa jasad saudaraku pulang suatu hari nanti," kata dia di laman Facebooknya, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (4/11/2014). "Akhirnya, jasadnya ditemukan."
Kevin berterima kasih pada setiap orang yang mendoakan saudaranya itu, "Juga bagi mereka yang percaya, bahwa ia pasti ditemukan."
Kabar temuan jasad Russel Robello adalah hal yang ia nanti hampir 3 tahun lamanya. "Tak ada kata-kata yang mewakili perasaanku saat ini," kata dia. "Yang bisa mewakili rasa sakit, air mata, jantung yang berdebar keras, dan tubuh yang bergetar ini."
Terbaring miring sekian lama, Costa Concordia baru bisa diangkat dari lautan Juli lalu. Bangkai kapal itu ditarik ke Genoa untuk dicacah dan dibongkar. Lebih dari 80 persen bagian kapal akan didaur ulang atau digunakan kembali seperti pipa, kabel tembaga, dapur, dan sejumlah perkakas dari plastik yang bisa diperbaiki.
Sementara, 50.000 bajanya akan dilebur dan dijual ke pasar untuk membuat balok konstruksi, mobil, bahkan untuk membuat kapal lainnya.
Sementara, sang kepten Francesco Schettino diadili dalam kasus pembunuhan dan mengabaikan kapal, meski ia membantah semua tuduhan yang dialamatkan padanya.
Ulah memalukan dilakukan Francesco Schettino saat Costa Concordia hancur. Ia tak seheroik nakhoda Titanic yang memilih mati bersama kapalnya.
Schettino justru ngacir duluan, meninggalkan 4.200 penumpang dan para kru yang berjibaku melakukan evakuasi. Belakangan, ia balik menuduh para bosnya, yang memerintahkan berlayar dekat dengan Pulau Giglio, lokasi karamnya kapal, demi kepentingan publikasi.
Kecelakaan Costa Concordia penuh dengan kisah, juga skandal. Konon, lagu tema film Titanic diputar di restoran kapal saat kecelakaan terjadi.
Tak hanya itu evakuasi kapal juga diwarnai skandal suap. Sekelompok orang kaya Rusia diduga memberikan "segepok uang" kepada kru Costa Concordia demi bisa naik ke sekoci pertama, saat kapal mulai terbalik usai menabrak karang.
Franca Anichini, yang tinggal di dekat Pelabuhan Giglio, di mana sekoci kapal berlabuh. mengaku terkejut saat menjumpai pria dan perempuan berpenampilan elegan, yang bicara dalam Bahasa Rusia dalam sekoci pertama yang sampai dari Costa Concordia.
"Saya menuju ke kapal penyelamat saat ia mulai mendarat, berharap melihat dan bisa menolong perempuan dan anak-anak, serta mereka yang terluka. Tapi yang kulihat, perempuan dan lelaki dalam setelan dan gaun malam yang elegan, yang bicara Bahasa Rusia," kata dia, seperti dimuat New Kerala. (Yus)
Advertisement