Liputan6.com, Washington DC - Mantan anggota pasukan elite Navy SEAL Amerika Serikat (AS) yang kini menjadi motivator, Rob O’Neill baru saja mengklaim dirinya sebagai penembak mati pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden. Namun ada mantan tentara AS lain yang mengklaim sebagai pembunuh Osama. Siapa dia?
Adalah Matt Bissonnette, prajurit AS yang juga terlibat dalam serangan pengepungan terhadap Osama. Lewat bukunya bertajuk "No Easy Day", Bissonnette mengklaim dirinya lah yang membunuh Bin Laden.
Sementara O'Neill mengatakan kepada Washington Post dalam sebuah wawancara bahwa dialah yang melepaskan tembakan fatal itu. Kata dia, dalam peristiwa itu dia dan satu orang rekannya naik ke lantai 3 di sebuah bangunan dan melihat Bin Laden mengintip dari salah satu ruangan.
Menurut O'Neill, rekannya melepaskan tembakan tetapi tidak kena. O'Neill kemudian masuk ke ruangan itu dan membunuh pemimpin Al-Qaeda itu dengan tembakan di kepala.
Sumber lain yang dimuat ITV menyebut O’Neill menembak Osama -- yang merupakan tokoh yang disebut AS merupakan otak serangan teror 9/11 -- sekali di kening. Lalu 2 anggota Navy SEAL lainnya menembaknya di bagian dada.
Terkait klaim O'Neill itu, dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Bissonnette mengatakan dirinya tidak ingin menanggapinya. "Dua orang menceritakan dua kisah berbeda dengan dua alasan yang berbeda. Apapun yang dia katakan, saya tidak ingin ikut campur," ujarnya, seperti dimuat BBC, Jumat (7/11/2014).
Bissonnette akan mengungkapkan buku soal pembunuhan Osama dalam wawancara dengan CBS Magazine dalam waktu dekat ini. Sedangkan O'Neill akan mengungkapkan secara detail pembunuhan Osama pada sebuah film dokumenter yang ditayangkan stasiun televisi berita AS, Fox News Channel (FNC) dalam 2 segmen pada 11-12 November 2014.
Penyerangan Navy SEAL terhadap Osama itu dilakukan di Abbottabad, Pakistan, 2 Mei 2011, atas perintah Presiden AS Barack Obama. Osama dinilai pihak yang bertanggung jawab atas serangan 9/11.
Sejak itu, nama tentara penembak Osama telah dirahasiakan selama lebih dari 3 tahun, tapi pada akhirnya O'Neill angkat suara ke publik. O'Neill memilih untuk muncul ke publik karena merasa identitasnya segera diungkapkan orang lain.
Menurut O'Neill, rahasia yang selama ini ditutup rapat telah menyebar luas di kalangan militer dan diketahui oleh anggota Kongres serta setidaknya dua organisasi media.
Terkait saling klaim ini, Kementerian Pertahanan (Pengaton) tidak menjelaskan siapa sebenarnya yang menembak Osama. Tapi Pengaton menegaskan bahwa seluruh tentara untuk menaati etika operasional untuk menjaga rahasia dari publik.
"Kita tidak boleh melanggar aturan hanya demi keuntungan diri sendiri," demikian pernyataan Pentagon.
Sebelumnya, berkembang pertanyaan apakah benar Osama Bin Laden tewas. Sebab, tak ada foto jasadnya yang beredar. Presiden Barack Obama kala itu mengatakan, jika diungkap, foto itu bisa memicu kekerasan terhadap warga AS.
Selain itu, Osama tak dimakamkan. Pemerintah AS memutuskan untuk menguburkannya di lautan. Jasad Osama dilarung dari kapal induk USS Carl Vinson. (Ein)