Sukses

Hadapi ISIS, Obama Tambah 1.500 Tentara ke Irak

Dengan penambahan pasukan terbaru ini, jumlah prajurit AS yang ditugaskan di Irak telah mencapai 3.100 orang.

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyetujui penambahan sebanyak 1.500 tentara ke Irak dalam upaya menghadapi kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Gedung Putih menyatakan ribuan tentara tambahan tersebut tidak akan ditugaskan untuk bertempur langsung melawan ISIS, melainkan untuk memberikan pelatihan kepada tentara Iran dan pasukan Kurdi yang bertempur dengan kelompok yang juga dikenal dengan nama IS.

Para tentara tersebut terdiri dari sejumlah pakar militer yang akan membantu tentara Irak menyusun strategi perang melawan ISIS, dan sekelompok trainer yang akan mendidik serdadu negeri Timur Tengah tersebut.

Sebagian pakar militer akan ditugaskan di Provinsi Anbar bagian barat, di mana tentara Irak tengah mati-matian menghadapi gempuran dari kelompok ISIS.

"Obama juga menyetujui penambahan tentara yang ditugaskan untuk menjaga fasilitas militer selain di Baghdad dan Erbil," kata Sekretaris Media Gedung Putih, Josh Earnest, seperti dimuat News.com.au, Sabtu (8/11/2014).

Saat ini, dilaporkan ada 1.400 tentara AS yang bertugas di Irak. Mereka terbagi atas 600 penasihat militer di Baghdad dan Arbil dan 800 tentara untuk menjaga kedutaan besar AS dan Bandara Baghdad

Sebelumnya, Obama telah menerjunkan 1.600 tentara. Dengan penambahan pasukan terbaru ini, jumlah prajurit AS yang ditugaskan di Irak telah mencapai 3.100 orang.

Obama baru-baru ini meminta Kongres Amerika Serikat untuk menyetujui pengucuran dana sebesar US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 39 triliun untuk memerangi ISIS di tanah Irak dan Suriah.

Sejumlah dana yang diajukan tersebut akan digunakan untuk operasi militer lanjutan, termasuk biaya pasokan amunisi baru. Duit triliun tersebut juga dipakai untuk pelatihan tentara Irak.

Selain itu, dana tersebut juga diperuntukkan bagi sekitar 600 ahli militer yang bekerja sama dengan militer Irak dan pasukan Kurdi di Baghdad dan Arbil. Juga untuk sekitar 800 prajurit AS yang bertugas di Kedutaan Besar AS dan bandara di Baghdad. (Ein)