Liputan6.com, Berlin - Warga Jerman hari ini merayakan runtuhnya Tembok Berlin yang telah menjadi "tirai besi raksasa" bagi kawasan Timur dan Barat negara tersebut. Ketika itu, Jerman dikuasai komunisme.
Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut runtuhnya Tembok Berlin merupakan sebuah keajaiban. Sebab hal itu terjadi tanpa adanya lontaran peluru. Dia juga mengapresiasi keberanian warga Jerman saat itu yang turun ke jalan melakukan protes terhadap diktator Partai Komunis yang berkuasa.
"Ini keajaiban karena terjadi dengan damai," kata Merkel yang saat itu tengah berada Jerman Timur dan kaget melihat keramaian seperti akan terjadi kerusuhan, seperti dimuat Reuters, Minggu (9/10/2014).
"Banyak tank di jalan sekitar tempat tinggalku kala itu, sejak 7 Oktober (1989)," imbuh dia.
Bagi Merkel runtuhnya Tembok Berlin merupakan peristiwa yang tak terlupakan bagi dirinya yang kala itu seorang ilmuwan. "Ada rasa kebahagiaan yang tak terhingga. Malam itu tak akan pernah kulupakan seumur hidup," ujar Kepala Pemerintahan Jerman yang telah menjabat sejak 2005.
Tembok Berlin dibangun pada 1961 untuk menghadang mereka yang ingin melarikan diri dari Jerman Timur, yang kala itu ada di bawah rezim komunis, ke Jerman Barat. Runtuhnya Tembok Berlin pada1989 menjadi simbol utama berakhirnya Perang Dingin.
Tembok Berlin membentang sepanjang 155 km melalui Berlin, tapi kini hanya sekitar 3 kilometer yang tersisa. Dalam kurun waktu satu tahun setelah runtuhnya Tembok Berlin, Jerman - yang terbagi dua setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II - bersatu kembali.
Pada Perayaan Runtuhnya Tembok Berlin tahun ini, digelar konser dan pameran besar-besaran. Balon putih diterbangkan sebagai tanda runtuhnya tembok tersebut. Selain Kanselir Merkel, dalam perayaan bakal hadir juga mantan pemimpin serikat buruh Polandia Lech Walesa dan pemimpin terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev. (Yus)
Kanselir Jerman: Runtuhnya Tembok Berlin adalah Keajaiban
Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut runtuhnya Tembok Berlin merupakan sebuah keajaiban.
Advertisement